Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan band-band internasional papan atas selalu berasal dari belahan negeri Amerika dan Eropa. Ras para personel mereka pun tak cukup banyak yang mewakili darah Indonesia. Namun jika ditelusuri, ternyata ada beberapa nama yang di dalamnya berisi personel asli maupun keturunan Tanah Air.
Grup musik internasional dengan personel asal Tanah Air memang sudah ada sejak era 1950-an. Kala itu, mereka sukses menginspirasi musisi-musisi top asal Inggris seperti The Beatles dan The Rolling Stones yang akhirnya mendominasi warna musik rock and roll dunia.
Advertisement
Baca Juga
Lalu seiring berjalannya waktu, musisi Indonesia mulai berasyik masyuk dengan pasar di negerinya sendiri. Alhasil beberapa nama band kurang dikenal di pasar internasional. Akan tetapi, beberapa orang keturunan Indonesia sukses menyusup sebagai personel band internasional.
Advertisement
Bahkan, salah satu nama band yang ada sudah cukup digandrungi oleh banyak pecinta musik di luar Indonesia. Meskipun begitu, nama mereka justru tidak terlalu bergema di Tanah Air karena pasar musik saat ini sudah berganti selera pendengarnya.
Beberapa band internasional yang berisi personel Indonesia, masih berkarya hingga hari ini. Bahkan band klasik yang sudah tak aktif lagi, sampai hari ini masih dikenang oleh para penggemarnya di Tanah Air maupun seluruh dunia.
Keturunan Indonesia yang berada di dalam band internasional perlu diketahui oleh pecinta musik Indonesia generasi masa kini. Lantas, siapa sajakah mereka? Simak selengkapnya di halaman berikut.
The Tielman Brothers - Van Halen
The Tielman Brothers
Kembali ke era klasik di kala The Beatles belum terlalu booming. Saat itu, muncul The Tielman Brothers yang dipelopori oleh Andy Tielman. Ia dan saudara-saudaranya merupakan keturunan Indonesia yang menjadi imigran di Belanda.
Band tersebut sangat meledak di Eropa hingga menginspirasi grup rock n roll internasional era 1960-1970-an seperti The Rolling Stones dan bahkan The Beatles. Mereka juga menginspirasi band The Bintangs yang berasal dari Belanda. Andy Tielman juga disebut sebagai godfather musik Indorock.
Van Halen
Grup Van Halen yang mencetak hits dunia seperti Jump dan Can't Stop Lovin' You, ternyata memiliki dua personel tetap keturunan Indonesia. Mereka adalah Eddie Van Halen dan kakaknya, Alex Van Halen.
Kedua personel pendiri band Van Halen itu, memiliki keturunan orang Indonesia. Ibu mereka, Eugenia, merupakan wanita Eurasia asal Rangkasbitung. Meskipun begitu, mereka semua tumbuh di Belanda dan akhirnya pindah ke Pasadena, Amerika Serikat.
Advertisement
Blue Diamonds - High Tension
Blue Diamonds
Nama Blue Diamonds memang tak terlalu dikenal. Akan tetapi, duo rock and roll itu sukses meraup penjualan single bertajuk Ramona hingga berjumlah jutaan. Mereka dikenal hingga sampai Amerika setelah masuk chart Billboard Hot 100.
Blue Diamonds sendiri merupakan duet musisi bersaudara yang terdiri dari Ruud de Wolff dan Riem de Wolff. Mereka berdua lahir di Batavia (Jakarta) dan pindah ke Belanda pada tahun 1949. Barulan setelah itu Blue Diamonds terbentuk dengan mengusung Indorock.
High Tension
High Tension memiliki personel asal Indonesia bernama Karina Utomo. Diketahui, ia memang lahir dan tumbuh di Indonesia. Namun ketika ia beranjak dewasa, Karina dan keluarga akhirnya pindah ke Canberra.
Karina pernah membentuk band punk bernama Young & Restless bersama sang adik, Nugie Nugroho pada 2005. Band tersebut mendapat apresiasi dari pendengar di Australia setelah memenangkan festival indie. Namun pada 2009, Young & Restless dibubarkan.
Setelah band bersama adiknya bubar, Karina kemudian bergabung dengan High Tension. Karina banyak menggunakan suara vokal yang lebih brutal. Maka tidak heran ia mendapat sorotan dari pendengar musik di Australia.
Not Called Jinx - The Ghost of a Thousand
Not Called Jinx
Irzan Raditya atau yang akrab disapa Ichan bukanlah nama yang asing di komunitas musik Jakarta. Ichan sebelumnya dikenal sebagai personel band pop punk No Talent. Pada 2009, ia memutuskan untuk pindah ke Berlin, Jerman.
Setelah tiba di Jerman, Ichan kemudian bergabung dengan band pop punk asal Berlin, Not Called Jinx. Akhirnya, Ichan bisa mengikuti tur bersama band-band besar seperti All Time Low dan The Audition ketika berada di Berlin. Ichan juga telah berkontribusi untuk dua album Not Called Jinx, yaitu New Beginnings dan Phoenix Arising.
Not Called Jinx digawangi oleh Kilian Peters (vokal), Thomas Kosslick (gitar, vokal), Adrian Tschoepke (gitar, vokal), The Ace (drum), dan Irzan Raditya (bass). Sejak muncul di Berlin pada tahun 2005, Not Called Jinx telah memiliki beberapa catatan tersendiri hingga tampil di panggung-panggung besar.
The Ghost of a Thousand
Band rock The Ghost of a Thousand memiliki dua personel asli Indonesia yang bernama Jag Jago dan Memby Jago. Dua bersaudara itu telah membuktikan prestasinya di komunitas musik Inggris. Ghost of a Thousand terpilih sebagai band pencipta album terbaik keenam yang dinobatkan oleh Kerrang! Magazine.
Band tersebut sering mengikuti tur dengan berbagai grup musik besar dunia seperti Anti Flag, Alexisonfire, dan Four Year Strong. Sejak 2009, mereka dikontrak oleh perusahaan rekaman besar, Epitaph Records.
Jag Jago juga menjadi sosok produser dan music engineer yang sangat diperhitungkan di Inggris. Mereka telah menjadi bagian dari kesuksesan album-album milik band The Maccabees, Mastodon, hingga Your Demise. Meskipun sukses di Inggris, mereka kini masih memiliki perhatian penuh terhadap perkembangan musik Indonesia.
Advertisement
Lady & Bird - The Temper Trap
Lady & Bird
Personel wanita dari duo Lady & Bird, memiliki darah Indonesia dari Ibunya. Ia adalah Keren Ann yang sebelumnya dikenal sebagai penyanyi pop solo. Kiprah solo karir Keren Ann dijalaninya beriringan dengan Lady & Bird yang dibentuknya sejak 2003.
Setelah Lady & Bird terbentuk, Keren berkolaborasi dengan komposer bernama Bardi Johannsson. Duet tersebut berhasil menelurkan tiga buah album di bawah label EMI. Sebut saja Lady & Bird, Lady & Bird Live in Your Living Room, dan La Ballade of Lady & Bird.
The Temper Trap
Band bernama The Temper Trap masih menjadi perbincangan hangat ketika salah satu personelnya ternyata adalah orang Indonesia. Bahkan, personel bernama Dougy Mandagi itu mengisi posisi penting di dalam band, yaitu frontman alias vokalis.
Sebelumnya, Dougy Mandagi sering dianggap sebagai orang Filipina, Hawai, dan Mongolia. Dougy lalu menegaskan bahwa dirinya adalah orang asli Indonesia. Ia lahir dan besar di Manado hingga akhirnya pindah ke Australia. Berkat The Temper Trap, Dougy telah merilis dua buah album, Conditions dan The Temper Trap.
The Temper Trap dinobatkan sebagai band terbaik di Australia pada November 2010. Single seperti Sweet Disposition juga ditunjuk sebagai lagu paling populer di Australia. Single tersebut meraih triple platinum di negara asalnya. The Temper Trap juga sempat mengisi soundtrack film 500 Days of Summer.