Liputan6.com, Jakarta Belakangan ini, warga Jakarta tengah disajikan dengan hingar bingar Pilkada DKI 2017. Bahkan, kehebohan itu juga merembet ke media sosial. Namun, berbeda yang dilakukan oleh penyanyi Hizrah Bacan. Dirinya lebih memilih untuk menuangkannya dalam sebuah lagu.
Hizrah Bacan membuat sebuah lagu yang liriknya unik dan menyentil fenomena calon pemimpin ibukota. Lagu tersebut pun sudah ada di situs berbagi video YouTube.
Baca Juga
Lagu yang kental dengan nuansa budaya Betawi ini menyoroti fenomena di mana nyaris di setiap sudut warga Jakarta membicarakan sosok gubernur incumbent, Basuki T Purnama atau yang akrab disapa Ahok.
Advertisement
Lagu berjudul Gila Ahok ini belakangan mulai terdengar mengisi ruang dengar masyarakat Jakarta. Liriknya yang sederhana, penuh dengan nuansa Betawi menceritakan fenomena masyarakat Jakarta yang membicarakan Ahok dengan segala gayanya dalam memimpin Ibukota.
"Di Facebook gila Ahok, di Twitter gila Ahok, di Youtube gila Ahok, di TV gila Ahok..
..Si Eneng gila Ahok, si Entong Gila Ahok, Emak gue gila Ahok, Babe gue gila Ahok...
..Di pasar ribut Ahok, politisi ngeributin Ahok, Jakarte ribut Ahok, semua ribut Ahok…” bunyi sepenggal lirik lagu berjudul gila Ahok itu.
Sekilas, syair di atas memang membicarakan soal Ahok. Ditambah lagi dengan gonjang-ganjing upaya ‘lawan’ politiknya yang bersaing meraih simpati dan dukungan jelang pemilihan gubernur 2017 mendatang.
Baca Juga
"Ah..lagunya sih kayaknya kental dukungan ke Ahok tuh. Saya sih dengernya begitu," ujar Ardi, warga Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Ia menduga lagu itu sengaja dibuat dalam rangka mendukung Ahok maju dalam Pilgub Jakarta 2017 mendatang.
Namun pendapat lain diungkapkan Joni. Warga Kebon Jeruk, Jakarta Barat ini melihat lagu ini tak melulu sebagai sebuah bentuk dukungan terhadap Ahok.
"Ya memang fenomena yang diceritain di lagu itu ada benarnya. Warga Jakarta kan dimana-mana memang lagi bicarain Ahok," ucapnya.
Ia sendiri mengaku tak terlalu melihat lagu ini sebagai sebuah bentuk dukungan terhadap Ahok. Wawan mengutip bait lain dalam syair lagu ini yang juga mengandung ajakan untuk menghentikan hujat menghujat dan saling menjelekkan antar sesama bakal calon pemimpin Jakarta.
"Saya setuju sama ajakan dalam lagu itu yang mengajak warga Jakarta menjaga kerukunan, tetap akur dan bersama membangun Jakarta siapapun pemimpinnya," ucap Wawan.