Liputan6.com, Jakarta - Definisi supergroup pada umumnya adalah sebuah band yang beranggotakan para musikus yang sebelumnya telah memiliki karier solo atau menjadi anggota band yang sukses.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Di luar Indonesia kita mengenal nama-nama seperti The Dirty Mac yang beranggotakan John Lennon (The Beatles), Eric Clapton (Cream), Keith Richards (The Rolling Stones) dan Mitch Mitchell (The Jimi Hendrix Experience) di dekade 60-an.
Kemudian ada Traveling Wilburys yang beranggotakan Bob Dylan, Tom Petty, Roy Orbison, Jeff Lynne dan George Harrison di dekade 80-an. Lalu Temple of the Dog yang merupakan gabungan dua band grunge Soundgarden dan Pearl Jam di era 90-an.
Masih banyak lagi band besar yang menyandang predikat Supergroup: Audioslave, Superheavy, Them Crooked Vultures dll. Sedangkan di Indonesia sendiri keberadaan supergroup tak kalah eksis, walaupun jumlahnya tidak bisa dibilang banyak.
Di era 70-an terdapat Guruh Gipsy yang merupakan kolaborasi antara band Gipsy yang beranggotakan Nasution bersaudara, Chrisye, Abadi Soesman, Roni Harahap dengan Guruh Soekarnoputra. Lalu di dekade 80-an terdapat band jazz Krakatau dengan anggota seperti Dwiki Dharmawan, Pra Budi Dharma, Indra Lesmana, Gilang Ramadhan, Donny Suhendra, Trie Utami, Budhy Haryono, Ruth Sahanaya dan Harry Moekti. Tetapi sebagian nama-nama itu belum sebesar sekarang ketika bergabung dalam band.
Berikut ini Liputan6.com memilih empat band yang patut disebut sebagai supergroup berkat rekam jejak anggotanya. Band yang dipilih memiliki kriteria yakni setidaknya telah merilis satu album. Secara kebetulan band yang dipilih mayoritas memainkan musik rock.
1. Kantata Takwa
Nama pertama yang wajib disebut jika membicarakan supergroup tentunya adalah Kantata Takwa. Band ini memiliki anggota yang sepak terjangnya dalam belantika musik Indonesia tak diragukan lagi.
Tak tanggung-tanggung, Kantata Takwa memiliki anggota seperti Iwan Fals, Sawung Jabo, Jockie Suryoprayogo dan Innisisri yang sebelumnya tergabung dalam Swami, lalu Setiawan Djody yang merupakan musikus sekaligus pengusaha besar hingga penyair W.S. Rendra.
Tidak berhenti di situ, mereka juga dibantu oleh nama-nama yang tak kalah besar seperti bassis God Bless Donny Fatah, Eet Sjahranie dari Edane, Raidy Noor, Budhy Haryono eks Gigi dan Embong Rahardjo.
Kantata Takwa hanya merilis satu album berjudul sama dengan nama band. Kaset album yang dijual saat itu menyertakan tiket untuk konser akbar yang diadakan pada 23 Juni 1990 di stadion Gelora Bung Karno yang dipenuhi lautan manusia yang konon hingga berjumlah ratusan ribu orang. Konser tersebut diabadikan dalam film Kantata Takwa yang disutradarai oleh Eros Djarot dan Gotot Prakosa.
Advertisement
2. Ahmad Band
Ketika Dewa 19 sedang terpuruk karena ketergantungan narkoba dari sang vokalis Ari Lasso, hasrat Ahmad Dhani untuk bermusik masih menggebu-gebu. Hingga pada tahun 1998, Ahmad Dhani membentuk Ahmad Band.
Dalam proyek sampingannya itu, ia mengajak gitaris Andra Ramadhan yang merupakan rekannya di Dewa 19. Untuk menambah amunisi, Ahmad Dhani mengajak bekas gitaris dan bassis Slank: Parlin Burman Siburian alias Pay dan Bongky Marcel. Serta Bimo Sulaksono yang merupakan mantan drummer Netral untuk menjadi penggebuk bedug Inggris di Ahmad Band.
Selain nama-nama tersebut, Ahmad Band juga melibatkan musikus seperti Bebi 'Romeo', Tyo Nugros eks Dewa 19, Jaya eks Roxx dan Thomas 'Gigi'.
Ahmad Band hanya melepas satu album bertajuk Ideologi Sikap Otak. Musik yang diusung oleh band baru Ahmad Dhani kali itu sedikit berbeda dengan musik Dewa 19. Musik Ahmad Band lebih rock dengan sentuhan alternatif. Seusai Ahmad Band selesai, proyek itu berlanjut ke duo Ahmad Dhani dan Andra Ramadhan dengan single "Kuldesak" yang turut mengenalkan suara penyanyi bernama Once yang nantinya bergabung ke Dewa 19.
3. The Dance Company
Dari generasi 2000-an muncul supergroup bernama The Dance Company. Beranggotakan penyanyi solo Ariyo Wahab, Ibrahim Imran alias Baim eks Ada Band, Pongki Barata eks Jikustik dan Nugie. Di dalam The Dance Company, mereka menggunakan nama alias seperti Embot (Nugie), Riyo (Ariyo), Wega (Pongki) dan Bebe (Baim).
Awalnya mereka terbentuk setelah mengikuti sebuah Konferensi Pemanasan Global di Bali pada tahun 2007. Mereka pun mengaku membentuk band bersama hanya untuk bersenang-senang saja.
Kini band yang melejit lewat single "Papa Rock N Roll" itu telah merilis tiga album: album perdana di tahun 2009, album Anak Indonesia yang berisi lagu untuk anak-anak di tahun 2010 dan Happy Together di tahun 2014.
Advertisement
4. Konspirasi
Band paling muda di daftar ini beranggotakan Edwin Marshal Sjarif yang merupakan gitaris Cokelat, Candra Hendrawan Johan alias Che yang adalah vokalis Cupumanik, Romy Sophiaan dan penyanyi solo Marcell Siahaan yang dulunya sempat menjadi drummer band hardcore Puppen.
Karena kecintaan mereka akan band-band seperti Soundgarden, Alice in Chains, Stone Temple Pilots dan Pearl Jam, mereka memutuskan membentuk Konspirasi pada Oktober 2009.
Hingga pada 2012, Konspirasi merilis album perdana bertajuk Teori Konspirasi dengan single seperti "Melawan Rotasi" dan "Dilema."Â
Â