Pembajakan Film Nasional Bisa Berkurang Berkat Ini

Dengan adanya aplikasi berbasis digital seperti MOX, masalah pembajakan bisa jadi sedikit teratasi.

oleh Sapto Purnomo diperbarui 22 Okt 2016, 01:16 WIB
Diterbitkan 22 Okt 2016, 01:16 WIB
Banner Infografis Perfilman Indonesia
Jumlah produksi film Indonesia, berapa banyak? (Liputan6.com/Trie yas)

Liputan6.com, Jakarta Pembajakan film nasional masih menjadi pekerjaan rumah yang sulit untuk diselesaikan. Namun, dengan adanya aplikasi berbasis digital seperti MOX, masalah tersebut bisa jadi sedikit teratasi.

Sebagai aplikasi digital, MOX menyediakan film nasional yang bisa diakses dengan mudah oleh masyarakat. Jumlahnya pun tak tanggung-tanggung. MOX mengklaim memiliki 500 judul film nasional mulai dari film-film yang dibuat tahun 1970-an.

Indro Warkop (kedua kiri) saat menghadiri peluncuran aplikasi MOX di kawasan Setia Budi, Jakarta, Rabu (20/7). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

"Beragam genre kita hadirkan. Mulai dari film tahun 1970, sampai yang terbaru seperti Rudy Habibie ada," ucap Presiden Director PT MOX Digital Indonesia Didi Mukti saat ditemui di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, baru-baru ini.

Didi berharap, dengan kehadiran MOX, masyarakat bisa menikmati film-film nasional dengan kualitas gambar dan tata suara yang terjaga. Sehingga, bisa mengalahkan peredaran film bajakan yang menomer duakan urusan kualitas.

Setidaknya ada enam aktor yang sudah memerankan Presiden RI di lima film nasional. Siapa yang menurut kami terbaik?

"Dengan harga yang kita tawarkan, kita berharap website illegal dan bajakan dengan sendirinya mati," dia mengatakan.

Memang aplikasi tersebut tak langsung menghadirkan film Tanah Air yang masih tayang di bioskop. Namun setidaknya, aplikasi tersebut bisa mengapresiasi jerih payah para sineas Tanah Air dengan cara membeli film tersebut yang ingin disaksikan.

"Penggunanya kan bisa beli konten, untuk bisa nonton film. Tarif langganannya pun hanya 15 ribu saja," dia mengakhiri.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya