Unggah Lukisan Dewi Soekarno Bugil, Pevita Pearce Minta Maaf

Pevita Pearce langsung menghapus unggahan lukisan Dewi Soekarno yang tengah memegang payung tanpa busana.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 13 Mar 2017, 11:00 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2017, 11:00 WIB
Pevita Pearce
Pevita Pearce langsung menghapus unggahan lukisan Dewi Sukarno yang tengah memegang payung tanpa busana

Liputan6.com, Jakarta Pevita Pearce langsung menghapus unggahan lukisan Dewi Soekarno yang tengah memegang payung tanpa busana berdiri di samping Presiden Soekarno karya seni Ronald manullang, setelah mendulang protes.

Di Instagram Story miliknya, Minggu (12/3/2017), Pevita Pearce beberapa kali menuliskan permintaan maaf. Dirinya tak bermaksud untuk melecehkan Dewi Soekarno maupun mendiang presiden pertama RI.

Pevita Pearce mengundang kontroversi publik karena mengunggah karya seni ini. [foto: instagram/pevpearce]

Pevita Pearce pun menjelaskan dirinya lupa bahwa adat timur berbeda dengan barat. Maklum, adik Keenan Pearce ini tumbuh dalam keluarga timur dan barat.

"Sekali maaf. Hanya mengangumi, bukan bermaksud kebarat-barat-an. Tetapi saya memang tumbuh di keluarga yang bercampur adat timur dan barat. Lukisan beliau (yang sudah saya hapus) sangat saya kagumi. Nobody is perfect. People make mistakes. Once again. I truly am sorry," tulis Pevita Pearce.

Pevita Pearce pun menjelaskan lukisan Dewi Soekarno berjudul "Under My Umberella" yang diunggahnya tersebut tak berbeda dengan milik pelukis Antonio Blanco di Bali. Pria bule itu dikenal dengan lukisan istrinya yang tak mengenakan busana.

Pevita Pearce minta maaf lantaran unggah lukisan Dewi Soekarno tanpa busana (Foto: Instagram)

Ratna Sari Dewi Soekarno atau pemilik nama asli Naoko Nemoto merupakan istri kelima Presiden Soekarno memang dikenal sebagai pribadi yang kerap mengundang kontroversi. Salah satunya saat dirinya berpose bugil untuk buku Madame de Syurga, dia dianggap sebagian pihak telah mencoreng nama baik suaminya.

 

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya