Liputan6.com, Jakarta Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sempat memeriksa Iis Sugianto untuk mendalami aset milik mantan Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, pada 13 Agustus 2019. Sekadar informasi, Emirsyah Satar telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Iis Sugianto mengaku menerima uang sejumlah Rp 8,7 miliar hasil penjualan rumahnya di kawasan Pinang Merah, Pondok Indah, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
 "Waktu itu sih zaman dulu tahun 2011, (terjual) Rp 8,7 M. Kalo sekarang pasti udah dua kali lipatnya, deh," ujar Iis Sugianto ketika dijumpai usai jumpa pers Golden Memories Asia di SCTV Tower, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (29/8/2019).
Advertisement
Baca Juga
Penyanyi top tahun 1980-an ini kemudian memberitahu bahwa rumah tersebut telah disita oleh pemerintah.
"Uangnya sudah saya terima. Udah lama kejadiannya. Tapi baru ketahuan sekarang, kan. Jadi rumah itu sekarang disita pemerintah," jelas Iis Sugianto. Lantas, bagaimana dengan uang yang telah diterima Iis Sugianto?Â
Tidak Jadi Barang Bukti
Iis Sugianto mengaku tidak mengalami kerugian materil atas peristiwa ini. Uang yang telah diterima Iis Sugianto tidak dijadikan barang bukti oleh KPK.Â
"Uangnya enggak jadi barang bukti karena rumahnya sudah dikasih ke dia (Emirsyah Satar). Jadi rumahnya yang diambil. Rumahnya nanti mau dilelang," ungkap Iis Sugianto.
Advertisement
Ditawari Kembali
Ketika ditawari untuk membeli kembali rumah yang pernah dijualnya, Iis Sugianto menolak. Iis Sugianto tak ingin membeli rumah tersebut lantaran pelantun lagu "Jangan Sakiti Hatinya" ini tak ingin teringat-ingat akan kenangan bersama mantan suami.
Seperti diketahui, Iis Sugianto bercerai dengan Abdullah Iskandar pada 2012 silam. Keduanya memutuskan berpisah setelah 17 tahun membina rumah tangga.
"Pas ditawarin ke saya lagi, 'Bu Iis, mau beli lagi enggak, nih? Dikasih murah.' Saya jawab, 'Ogah.' Maksudnya rumah itu kan ada kenangan. Saya waktu itu tinggal sama mantan suami di situ. Masa saya beli lagi. Enggak bagus, dong," tutur Iis Sugianto.
Â
(Affiyah Tri Yuni Sari/mgg)