Liputan6.com, Jakarta Setelah sidang tuntutannya mengalami penundaan pada Rabu (6/11/2019), Nunung Srimulat tampak pucat dan berkeringat saat hendak kembali ke mobil tahanan. Pada kesempatan itu pula, Nunung mengungkapkan penyakit lain yang pernah dideritanya.
Nunung Srimulat mengakui dirinya pernah mengalami kekurangan oksigen pada bagian otaknya. Penyakit tersebut diidap Nunung bersamaan dengan penyakit depresi.
Untuk mengobati penyakit tersebut, Nunung Srimulat harus disuntik di bagian kepala. Namun, Nunung mengatakan bahwa kini ia telah sembuh dari penyakit tersebut.
Advertisement
Baca Juga
"Sudah lama, sudah lima tahun yang lalu. Dulu disuntik gitu sampai 20 kali. Tapi sekarang sudah enggak, sudah lewat," ujar Nunung Srimulat di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (6/11/2019).
Pengobatan ke Singapura
Hal tersebut juga dibenarkan oleh sang anak, Bagus Permadi. Bagus mengatakan bahwa ibunya pernah menjalani pengobatan hingga ke Singapura.
"Itu barengan sama depresinya itu. Mama ternyata juga kekurangan oksigen, penyakit yang di otaknya itu. Mama bolak-balik ke Singapura," ungkap Bagus.
Advertisement
Ditembak Cairan
Selain berobat ke Singapura, istri July Jan Sambiran ini juga sempat menjalani operasi di rumah sakit di Indonesia. Nunung disuntik dan ditembakkan cairan pada bagian otaknya.
"Mama sempat ditembak cairan di rumah sakit di daerah Senen dan dirawat dua hari untuk operasi. Jadi dimasukin selang dari bagian bawah sampai ke dalam otak, untuk untuk nembakin cairan dan memperlancar peredaran darahnya," papar anak sulung Nunung tersebut.
Menangis Seharian
Dikatakan Bagus, penyakit tersebut akan membuat Nunung sakit kepala dan merasa tegang di bagian leher. Nunung bahkan bisa menangis seharian kala penyakitnya tersebut kambuh.
"Wah, itu kalau sudah kumat, sampai nangis-nangis seharian. Itu juga baru sih penyakit itu sebenarnya. Baru muncul beberapa tahun yang lalu. Tapi alhamdulillah sekarang sudah enggak lagi," sambungnya.
Advertisement
Menenangkan
Dokter menyarankan Nunung untuk bersikap lebih tenang agar penyakit tersebut tidak kambuh. Pihak keluarga juga berusaha yang terbaik untuk selalu mendampingi komedian 55 tahun tersebut.
"Dokter sih selalu bilang dibawa tenang. Kita pun keluarga juga selalu menyampaikan, 'Yang tenang, ya' Jadi kita tetap komunikasi," ia mengakhiri.
(Affiyah Tri Yuni Sari/Mgg)