Liputan6.com, Jakarta - Didi Hadju, ayah Shelomita dan aktor Reuben Elishama mengembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Keluarga Bintaro, Tangerang Selatan, Senin (6/4/2020). Didi Hadju meninggal dunia setelah berjuang melawan kanker prostat yang sudah tiga tahun diidapnya.
Shelomita mengatakan, awal diketahui ayahnya mengidap kanker prostat pada 2017. Saat itu penyakit yang diderita Didi Hadju masih stadium rendah.
Advertisement
Baca Juga
"Waktu itu stadiumnya masih 1 C, jadi kita juga tenanglah, masih enggak apa-apa. Dia juga masih oke. Kita ada pengobatan tiga bulan sekali disuntik," ucap Shelomita, ditemui usai pemakaman ayahnya, Senin (6/4/2020) di TPU Tanah Kusir.
1. Semakin Memburuk
Kian hari kanker prostat semakin menggerogoti tubuhnya. Sampai akhirnya kondisi Didi Hadju semakin memburuk pada 2019. Apalagi beberapa organ tubuhnya ikut kena imbas dari kanker prostat yang di deritanya, sehingga membuatnya sulit berbicara.
"Dokter bilang dia (Didi Hadju) stadium lanjut dari Desember. Dokter bilang kalau sudah stadium lanjut saya sudah enggak bisa ngomong, tapi sebisa mungkin kualitas hidupnya diperbaiki, dia tenang, bahagia sama keluarganya," kata Shelomita.
"Tapi memang kanker prostatnya udah ke tulang. Katanya memang ada di sini, di sini, ada di tenggorokan tempat dia bicara," sambung Shelomita.
Advertisement
2. Video Call
Sebelum sang ayah meninggal dunia, Shelomita sempat melakukan video call untuk mengetahui kondisi ayahnya saat itu. Setelah video call berakhir, kondisi Didi Hadju langsung drop.
"Sorenya, tensi papa turun, napasnya kesakitan, HB-nya rendah sekali. Enggak lama dia flatline, terus ternyata... Ya, menurut saya, alhamdulillah nya smooth saja. Menurut saya, orang yang punya kanker itu penuh penderitaan, sakit badannya, tapi dia enggak,” jelasnya.
3. Ikhlas
Shelomita bersyukur ayahnya tidak merasakan sakit yang menyiksa, seperti penderita kanker lainnya. Saat meninggal pun, Didi Hadju juga terlihat tenang sehingga keluarga ikhlas melepas kepergiannya.
"Hanya dia flatline, ikut prosedur dokter, bangun lagi, flatline lagi sampai dia meninggal. Kita sekeluarga udah ikhlas, alhamdullillah," kata Shelomita.
Advertisement