Liputan6.com, Jakarta Pembukaan gedung bioskop masih belum bisa dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Sebagian besar pakar kesehatan menyatakan bahwa bioskop belum aman dari penyebaran Covid-19.
Namun beberapa pakar kesehatan di luar negeri berkata lain. Berdasarkan penelitian, bahkan bioskop dianggap lebih aman dari tempat-tempat hiburan sejenis, bahkan yang lainnya.
Salah satunya adalah saat pakar kesehatan luar negeri membandingkan bioskop dengan pesawat terbang, di mana orang-orang duduk di tempat duduk. Namun, bioskop memiliki ruangan yang lebih luas. Ini membuktikan bioskop lebih aman daripada pesawat terbang. Tentu saja dengan sama-sama menjaga protokol kesehatan.
Advertisement
Baca Juga
Membandingkan
Bahkan, studi yang dilakukan oleh Technical University of Berlin membandingkan bioskop dengan perkantoran.
“Hasilnya 0,3% jumlah aerosol yang dihirup di bioskop lebih kecil dibandingkan dengan kantor,” bunyi penelitian tersebut.
Advertisement
Aman
Penelitian tersebut juga menyebut dua faktor yang menyatakan bahwa bioskop lebih aman daripada perkantoran adalah mereka yang menonton tidak banyak bicara. Berbeda dengan orang-orang yang bekerja di kantor.
Seorang ahli kesehatan bernama Dr Natasca Tuznik mengatakan duduk di bioskop seharusnya aman dari penyebaran Covid-19. Dirinya pun memberikan beberapa alasan.
“Mereka tidak berbicara satu sama lain. Social distancing bisa dilakukan dengan pembatasan penonton. Lalu orang menghadap ke arah yang sama,” ujar Dr Natasca Tuznik.
Bisa Dibuka
Salah satu profesor dari New York Medical College, Dr Robert Lahita mengatakan bahwa bioskop bisa segera dibuka karena aman selama menjalani protokol yang tepat.
Para pakar pun mengambil kesimpulan bahwa bioskop aman untuk dibuka dan dikunjungi. Karena dibandingkan dengan banyak aktifitas yang menggunakan protokol kesehatan.
Advertisement
Kesimpulan
Apalagi dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya seperti perkantoran atau restauran, bioskop justru jauh lebih aman.
“Selain itu, belum ada satupun kasus yang dilaporkan dari cluster yang berkembang di bioskop seluruh dunia,” bunyi keimpulan para pakar.