6 Fakta Menarik Sobat Ambyar, Film Pertama dan Terakhir Mendiang Didi Kempot

Sebagian fakta film Sobat Ambyar, tentu saja terkait langsung dengan mendiang Didi Kempot.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 23 Jan 2021, 08:00 WIB
Diterbitkan 23 Jan 2021, 08:00 WIB
Poster Film Sobat Ambyar
Sebagian fakta film Sobat Ambyar, tentu saja terkait langsung dengan mendiang Didi Kempot. (Sumber foto: Instagram @didikempot_official)

Liputan6.com, Jakarta Hampir sembilan bulan berlalu setelah Didi Kempot berpulang untuk selama-lamanya, wajahnya kembali muncul, kali ini dalam bentuk film bertajuk Sobat Ambyar. Filmnya, kini telah dapat disaksikan di platform streaming Netflix. 

"Ini adalah film pertama dan yang terakhir dibintangi Didi Kempot," tutur Charles Gozali, satu dari dua sutradara film ini, dalam konferensi pers yang digelar secara daring baru-baru ini.

Sepanjang konferensi pers, sejumlah fakta menarik tentang film ini diungkap. Sebagian, tentu saja terkait langsung dengan sang maestro campursari. Apa saja? Simak enam fakta di antaranya, yang telah dirangkum Showbiz Liputan6.com.

1. Dikejar Sutradara Ternama

Poster film Sobat Ambyar. (Foto: Dok. Netflix)
Poster film Sobat Ambyar. (Foto: Dok. Netflix)

Semasa hidupnya, Didi Kempot ternyata dikejar-kejar sutradara terkemuka yang ingin menampilkannya di film. Entah sebagai kameo atau bahkan untuk dibuatkan biopik. Bahkan khusus biopik, sang The Godfather of Broken Heart benar-benar tak ingin dilibatkan dalam pembuatan film genre ini. 

"Mungkin ada orang yang ingin hidupnya diangkat, tapi Mas Didi Kempot tidak. Beliau itu sangat rendah hati," tutur Charles Ghozali.

Setelah beberapa bulan melakukan pendekatan, Didi Kempot tertarik dengan Sobat Ambyar yang mengangkat sudut pandang para penggemar. 

2. Spirit Sobat Ambyar

Bhisma Mulia sebagai Jatmiko di Sobat Ambyar. (Foto: Dok. @sobatambyarfilm)
Bhisma Mulia sebagai Jatmiko di Sobat Ambyar. (Foto: Dok. @sobatambyarfilm)

Agar cerita yang ditampilkan dalam Sobat Ambyar bisa benar-benar dirasakan oleh para penggemar Didi Kempot, duo sutradara Charles Ghozali dan Bagus Bramanti melakukan riset ke lapangan. 

"Kita melakukan FGD (focus group discussion) dengan 32 orang usia 18-55 tahun, mereka semua penggemar Mas Didi. Kita wawancara, dan dari cerita-cerita mereka, kita rangkum jadi backbone untuk penulisan skenario," kata Bagus Bramanti. 

Salah satu hal yang ingin ditangkap dari diskusi ini, adalah seperti apa spirit para Sobat Ambyar.

3. Produser Eksekutif

[Fimela] Didi Kempot
(Bambang E.Ros/Fimela.com)

Dalam film ini mendiang Didi Kempot tak hanya bertindak sebagai pemain, tapi juga produser eksekutif. Namun karena kesibukan pelantun "Stasiun Balapan" ini, Charles Ghozali dan Bagus Bramanti harus pandai-pandai mencari waktu luang untuk berdiskusi bersama Didi Kempot.

Terkadang, hal ini dilakukan saat mendiang turun panggung. Meski begitu, Didi Kempot rupanya cukup vokal dalam memberi masukan terkait film ini. 

4. Ambyar Betulan

Didi Kempot sebagai Lord Didi dalam Sobat Ambyar. (Foto: Dok. @sobatambyarfilm)
Didi Kempot sebagai Lord Didi dalam Sobat Ambyar. (Foto: Dok. @sobatambyarfilm)

Syuting film Sobat Ambyar ikut menghadirkan sejumlah penggemar Didi Kempot. Asri Welas, salah satu bintang film ini, menyaksikan langsung bagaimana saat lagu-lagu patah hati ini diputar, hati para penggemar ambyar betulan.

"Waktu pembuatan film ada yang nangis. Gue tanya kenapa. Dijawab, 'Sakit hati benaran, Mbak'," tutur Asri Welas.

 

5. Minang Rasa Jawa

Mo Sidik. (Instagram/ mosidik)
Mo Sidik. (Instagram/ mosidik)

Mo Sidik menghadapi satu tantangan besar saat syuting film ini: ia mesti bisa berdialog dalam bahasa Jawa. 

"Gua orang Minang tapi skripnya bahasa Jawa. Waktu nanya, 'Ini dialog aku yang mana?' Ternyata bahasa Jawa juga," kata Mo Sidik.

Ia menambahkan, "Yang lain aktingnya natural, saya struggling sendiri." 

6. Akrab karena Didi Kempot

Mo Sidik sudah berkali-kali menjalani syuting film, tapi produksi Sobat Ambyar menyisakan kesan tersendiri baginya.  

Ia merasakan semua pemain hingga kru menjadi dekat, dan "rem perekat" mereka adalah kekaguman terhadap mendiang Didi Kempot. Hal ini sempat membuatnya kaget. 

"Yang ngedeketin kita semua, mungkin karena kita semua adalah fans, jadi terasa main filmnya berbeda dari yang lain," kata dia. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya