Liputan6.com, Jakarta Hampir mustahil rasanya bila ada penggemar film Hollywood yang mengaku asing dengan nama dan karya Francis Ford Coppola. Pasalnya, dari tangan sineas ini telah lahir sejumlah film ikonis seperti trilogi The Godfather, Bram Stoker's Dracula, Apocalypse Now, dan masih banyak lagi.Â
Sang maestro baru-baru ini menjadi bintang tamu dalam acara Mola Living dari Mola TV. Ia berbicara secara daring bersama Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia Dino Patti Djalal, dan sineas Rayya Makarim.Â
Dalam kesempatan ini, paman dari aktor Nicolas Cage ini membicarakan banyak hal. Termasuk momen yang membuatnya jatuh hati dan terjun ke dunia sinema.Â
Advertisement
Baca Juga
Saat Kuliah
Hal ini ia nyatakan saat ditanya oleh Dino Patti Djalal apakah ia masih ingat momen yang membuatnya jatuh cinta dan mengejar karier di dunia film.
"Tentu saja. Aku mengambil jurusan teater saat kuliah. Aku mempergunakan waktuku dengan baik saat kuliah, pertama kalinya, setelah aku berkuliah selama lima bulan aku menyadari aku lebih berbakat dari yang kuperkirakan sebelumnya," ujarnya, seperti bisa disaksikan dalam rekaman siaran ulang yang kini bisa diakses di Mola TV.Â
Advertisement
Ten Days that Shook the World
Lalu pada suatu siang, saat sedang iseng-iseng, ia melihat sesuatu yang mengubah hidupnya.Â
"Saat itu aku berkutat di bidang teater dan program-programku dan geladi resiknya belum juga berhasil. Aku menemukan sebuah papan petunjuk di satu bioskop kecil yang menyebut film Sergei Eisenstein, Ten Days that Shook the World," kata peraih lima Piala Oscar ini.
Film Bisu Mengguncang Coppola
Hingga kini, Coppola masih ingat hanya ada segelintir penonton di tempat itu, termasuk dirinya. "Aku satu dari mungkin sekitar delapan orang yang menyaksikan film itu, dan aku enggak bisa percaya dengan apa yang kulihat," kata dia.Â
Ia menceritakan bahwa film October (Ten Days that Shook the World) ini, benar-benar mengguncang jiwanya.Â
Advertisement
Tak Mau ke Dunia Teater
"Aku merasakan kegembiraan yang luar biasa. Meski itu adalah film bisu, aku bisa mendengar apa yang terjadi dalam film itu lewat penyuntingan yang luar biasa," ujarnya.Â
Sutradara 81 tahun ini menambahkan,"Saat keluar dari tempat itu, aku berkata kepada diriku sendiri, 'Aku ingin membuat film, aku tak ingin bermain seni teater."