Ditangkap Polisi Karena Heboh Bisa Panggil Nabi, Begini Klarifikasi Mbah Mijan

Liputan6.com, Jakarta - Paranormal bernama Mbah Mijan menjadi sorotan lantaran kontroversi yang dilontarkan. Ia mengaku bisa memanggil Nabi dan malaikat bahkan sampai mengubah isi Al Quran.

Atas ulahnya itu, Mbah Mijan akhirnya resmi ditangkap oleh pihak kepolisian dari Polsek Rumbia Lampung Tengah pada Rabu (10/3/2021). Menariknya, ada yang salah kaprah seputar pemberitaan ini.

Bertebarannya informasi di media massa menyebar dengan cepat. Sebagian masyarakat mengecam Mbah Mijan yang wajahnya sering muncul di layar kaca sebagai peramal artis ternama.

Rupanya, Mbah Mijan yang wajahnya sangat kita kenal masih tidur nyaman di rumahnya. Alhasil, ia pun gerah dengan kecaman kepadanya hingga akhirnya buka suara. Ada apa sih?

Melalui kanal youtube miliknya, @Mbah Mijan secara tegas memberikan klarifikasinya. Rupanya paranormal yang ditangkap itu selama ini memakai namanya. Pantas saja bila Mbah Mijan yang asli jadi gerah. 

“Saya Mbah Mijan ingin memberikan klarifikasi secara tegas, terkait pemberitaan media massa yang menyebut Mbah Mijan bisa memanggil Nabi, memanggil malaikat dan mengubah ayat suci Al Quran,” tegas Mbah Mijan dalam kanal YouTube-nya yang diunggah, Kamis (18/3/2021).

“Pihak terkait telah diamankan polisi dan pemberitaan ini memang benar. Tapi bukan Mbah Mijan yang anda lihat sekarang. Bukan saya. Entah dia sengaja menggunakan nama yang sama atau kebetulan, yang pasti hari ini (saya) harus mengejar klarifikasi secara tegas agar informasi menjadi jelas,” tambahnya.

Lebih lanjut, Mbah Mijan pun menjelaskan sedikit siapa sosok yang ditangkap dan selama ini menggunakan namanya ketika muncul di masyarakat.

“Diketahui bahwa beliau berasal dari Lampung Tengah dan Mbah Mijan yang ini, Mbah Mijan yang anda lihat hanya membuka praktek di Tangerang, Banten. Tidak membuka di mana pun, nomer telepon bisa anda kroscek di akun media resmi Mbah Mijan, baik IG, FB, Yotube dan lain sebagainya,” terang Mbah Mijan ori.

"Mbah Mijan berharap masyarakat tidak salah informasi. “Jadi buat rakyat Indonesia jangan sampai salah informasi,” pungkasnya.