Liputan6.com, Jakarta Laura Widyatmodjo memprakarsai digelarnya ajang Recycled Art Competition bagi Junior Golfers for a Cause dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-93 pada 28 Oktober lalu.
Kompetisi ini dibuat untuk membuka kesempatan bagi seseorang untuk belajar lebih jauh tentang daur ulang, bertanggung jawab dalam menggunakan sumber daya, dan gaya hidup berkelanjutan (sustainable living) lewat eksplorasi kreatif.
"Selain itu, kompetisi ini digelar bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda untuk menunjukkan bahwa masa depan berada di tangan para generasi muda," ujar Laura Widyatmodjo, Founder Junior Golfers for a Cause yang juga penggagas lomba ini di Jakarta, baru-baru ini.
Advertisement
Diolah
Barang bekas atau daur ulang bisa diolah kembali untuk menjadi dekorasi atau karya seni yang bernilai tinggi. Perjalanan seni dengan material bekas dan daur ulang sudah dimulai sejak abad ke-20 dikenal dengan nama Junk Art atau Recycled Art.
Pada 1960-an seniman berdarah Prancis Amerika, Arman, membuat seri karya berjudul Accumulations, terinspirasi dari konsumsi masyarakat yang berlebihan. Ia mengumpulkan sampah ke dalam tabung kaca dan mempresentasikannya sebagai karya seni.
Advertisement
Wadah
Recycled Art Competition diharapkan menjadi wadah untuk berekspresi sekaligus menginspirasi pendayagunaan material daur ulang. Lomba ini dibuka untuk anak muda berusia 14-20 tahun, dan terbagi ke dalam dua kategori yaitu Wall Display dan Stand Alone Sculpture. Sesuai namanya, seluruh karya yang diikutsertakan dalam kompetisi harus dibuat menggunakan bahan daur ulang dan/atau bekas seperti kertas dan kardus, kemasan, botol, kaca, dan lain sebagainya.
"Saya berharap kompetisi ini dapat mempromosikan ide daur ulang dan menggunakan kembali material dalam bentuk dan format yang berbeda, sehingga kita dapat mengurangi sampah yang kita hasilkan. Juga agar para partisipan dapat mengeksplorasi kreativitas dan berinovasi untuk menciptakan sesuatu yang luar biasa dari sampah, dan tentunya tetap bersenang-senang dalam proses menciptakan sesuatu yang membanggakan!” imbuh Laura yang saat ini masih duduk di SMA kelas 3.
Recycled Art Competition mendapatkan antusiasme dan partisipasi pelajar dari sejumlah kota di Indonesia. Panel juri kompetisi Musa Widyatmodjo, Anne Avantie, Chitra Subyakto, dan Diana Nazir, menilai seluruh karya yang masuk berdasarkan penggunaan material daur ulang atau material bekas yang efektif, orisinalitas dan inovasi, kreativitas, elemen seni, komposisi, presentasi, dan tingkat kesulitan.
Pemenang
Para pemenang diumumkan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021. Mereka adalah:
1. Kategori Wall HangingJuara 1: Aida Salma dengan karya berjudul Youth SpiritJuara 2: Orchidea Novela dengan karya berjudul The Planet in Your HandsJuara 3: Hyungwon Lim dengan karya berjudul Recycled Dreams
2. Kategori Stand Alone SculptureJuara 1: Silvana Nabila Dwi Putri dengan karya berjudul KebebasanJuara 2: Dwi Fatma Sari dengan karya berjudul Stepping StoneJuara 3: Zulhijah Wulandari dengan karya berjudul Cat Tree Si Unyil
Advertisement