Politikus Ferdinand Hutahaean Bicara Mengenai Tuhan Lemah, Buat Klarifikasi: Ini Dialog Imajiner Hati dan Pikiran Saya

Ferdinand Hutahaean mengaku tak ada niatan untuk menyasar kelompok, kaum, orang, maupun agama tertentu.

oleh Meiristica Nurul diperbarui 05 Jan 2022, 15:23 WIB
Diterbitkan 05 Jan 2022, 15:23 WIB
Ferdinand Hutahaean (Foto: Twitter)
Ferdinand Hutahaean mengaku tak ada niatan untuk menyasar kelompok, kaum, orang, maupun agama tertentu. (Foto: Twitter)

Liputan6.com, Jakarta - Politikus Ferdinand Hutahaean, resmi dilaporkan ke Polda Sulawesi Selatan terkait ujaran kebencian bermuatan SARA oleh Brigade Muslim Indonesia (BMI) Sulawesi Selatan.

Melalui akun Twitter, Selasa (4/1/2022), Ferdinand Hutahaean menulis tentang Tuhan lemah. Hal itu yang memicu kemarahan BMI.

"Kasihan sekali Allahmu ternyata lemah harus dibela. Kalau aku sih Allahku luar biasa, maha segalanya, DIA lah pembelaku selalu dan Allahku tak perlu di bela," begitu isi cuitannya.

 

Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Buat Klarifikasi

Ferdinand Hutahaean
Ferdinand Hutahaean menyebut akun Twitter dan alamat emailnya diretas oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. (Twitter @Dahnilanzar)

Melihat banyaknya tagar untuk menangkap dirinya, diakui Ferdinand Hutahaean tak disadari karena kesibukannya. Ia pun membuat klarifikasi berupa video di Twitter, Rabu (5/1/2022).

"Sahabat, saya ingin mengklarifikasi tentang riuhnya, dan ramainya cuitan saya kemarin," ungkapnya.

 

Tidak Menyasar

Ferdinand Hutahaean (Foto: Twitter)
Ferdinand Hutahaean (Foto: Twitter)

Ferdinand Hutahaean, menjelaskan bahwa cuitannya tersebut memang tak ditujukan kepada siapapun, atau kelompok apapun.

"Cuitan saya tersebut tidak sedang menyasar kelompok tertentu, kaum tertentu, orang tertentu, agama tertentu," lanjutnya.

 

Dialog Imajiner

Pernyataan yang dicuitnya di Twitter, merupakan sebuah dialog untuk dirinya sendiri.

"Yang saya lakukan adalah dialog imajiner antara pikiran dan hati saya. Ketika saya down tidak perlu saya harus bercerita di Twitter, di media sosial bahwa saya sedang down. Tetapi saya melakukan dialog imajiner dengan hati saya, antara pikiran dan hati saya," bebernya.

 

Merasa Dituduh

Ferdinand juga menjelaskan dialog imajinernya tersebut. Namun, dari tulisannya tersebut banyak yang merasa dituduh olehnya.

"Kemudian orang ada yang merasa dituduh, merasa diserang, dan bahkan orang-orang tertentu yang selama ini selalu menggunakan kata tabayun ternyata tidak tabayun. Tapi malah ikut-ikutan memelintir," sambungnya.

 

Minta Maaf

Di akhir ucapannya, Ferdinand Hutahaean mengucapkan minta maaf bila kata-katanya sudah mengganggu yang lain.

"Saya minta maaf kepada siapapun yang merasa cuitan saya mengganggu, atau membuat siapapun tidak nyaman. Intinya itulah dialog imajiner bukan menyerang siapapun," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya