Ibu-Ibu Korban Investasi Yusuf Mansur Mengadu ke MUI

Para korban yang mengaku korban investasi Yusuf Mansur mengadukan masalahnya.

oleh Aditia Saputra diperbarui 06 Jan 2022, 15:34 WIB
Diterbitkan 06 Jan 2022, 07:30 WIB
Ustaz Yusuf Mansur (Foto: Instagram/@yusufmansurnew)
Ustaz Yusuf Mansur (Foto: Instagram/@yusufmansurnew)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa ibu-ibu yang mengaku sebagai korban investasi Ustaz Yusuf Mansur mendatangi Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta Pusat, Rabu (5/1/2021). Para ibu-ibu yang mengaku sebagai korban ini mengadukan perbuatan Yusuf Mansur yang dinilai merugikan banyak orang dalam berbagai macam bisnisnya.

"Alhamdulillah sudah diwakili oleh yang menjembatani kami ya yaitu dari Yayasan 5 Pilar, pak Darso, bapak ustaz Tabrani dan lainnya yang selama ini. MUI tidak menjanjikan akan pertemukan kami dengan Yusuf Mansur karena beliau juga baru kedatangan kami hari ini," kata Helwa, yang merupakan mantan TKI asal Surabaya di Kantor MUI, Kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/1/2022).

Bagi para korban, kedatangan mereka ke MUI menjadi salah satu solusi untuk menyelesaikan persoalan yang dialami.

"Kedatangan kami di sini adalah untuk mencari solusi bagaimana baiknya dengan program pak Yusuf Mansur yang sekian lama kami tidak mendapatkan hak kami," lanjut Helwa.

Helwa juga berharap agar MUI bisa lebih memperhatikan kasus yang menimpa dirinya dan rekan-rekannya itu. "Menyampaikan agar MUI setidaknya memantau apa yang disampaikan Yusuf Mansur tentang investasi atau bisnis-bisnis yang lainnya yang sangat merugikan kami semua," tambah Helwa.

 

Ikut Patungan

Ibu-Ibu mengadu ke MUI
Ibu-Ibu mengadu ke MUI

Helwa ikut dalam investasi bersama ustaz Yusuf Mansur, mulai dari PT Veritra Sentosa Internasional (VSI) atau dikenal dengan Paytren hingga patungan usaha pembangunan salah satu hotel di Yogjakarta. Selain itu, Helwa juga termasuk donatur aktif dalam program Wisata Haji yang juga dijalankan oleh ustaz Yusuf Mansur.

"Sebenarnya saya donaturnya sudah dari tahun 2010 untuk donatur aktif Wisata Haji dari Yusuf Mansur. Saya mulai bergabung dalam program patungan usaha hotel Condotel sejak 2013," katanya.

 

Rugi Puluhan Juta

Ibu-Ibu mengadu ke MUI
Ibu-Ibu mengadu ke MUI

Akibat mengikuti program investasi Yusuf Mansur, Helwa mengungkapkan alami kerugian yang hampir mencapai Rp 60 juta. Hingga saat ini, Helwa mengaku belum satu rupiah pun yang dikembalikan Yusuf Mansur.

"Kerugian saya pribadi hampir 60 juta dan hingga saat ini belum ada uang kembali sama sekali dari sejak tahun 2013-2014 hingga saat ini belum ada sepersen pun kembali," ungkapnya.

 

Kebangkitan Ekonomi

Ketertarikan Helwa ikut investasi Yusuf Mansur karena dalam program tersebut memiliki misi untuk membangkitkan ekonomi umat Islam berjamaah di Indonesia. Tidak sendirian, Helwa juga mengajak hampir ribuan orang untuk mengikuti program yang ditawarkan tersebut.

"Saya kanan kiri mungkin hampir seribu orang yang ikut ya, karena kita dulu itu punya misi ngikutin ustadz Yusuf Mansur yaitu membangkitkan ekonomi umat Islam berjamaah di Indonesia," katanya.

 

Tak Ada Kejelasan

Sementara itu, Surati yang juga mengaku sebagai korban atas investasi bersama Yusuf Mansur juga merasa kecewa karena Yusuf Mansur merasa tidak pernah menerima uang darinya. Padahal, Surati sendiri sudah memiliki beberapa bukti terkait keikutsertaannya dalam program investasi tabung dana.

"Saya sangat sakit hati dengan ucapan Yusuf Mansur yang dia bilang tidak menerima uang sepersen pun dari TKW. Tapi ini bukti yang nama Ustaz Yusuf Mansur, di mana saya ikut investasi tabung dana dan disitu banyak sekali teman-teman TKW lainnya yang di mana tidak ada kejelasan sama sekali sampai saat ini, kita semua ada bukti," kata Surati.

 

Tidak Pernah Ditepati

Surati kemudian menambahkan bahwa yang membuat dirinya sakit hati adalah apa yang dijanjikan oleh Ustaz Yusuf Mansur tak pernah ditepati.

"Yang bikin saya sakit hati adalah apa yang disampaikan, apa yang dijanjikan tidak pernah ditepati. Dari investasi itu Ustadz Yusuf Mansur menjanjikan dapat aset, bagi hasil, tapi pada kenyataannya tidak ada," tutupnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya