Liputan6.com, Jakarta Saat Dorce Gamalama meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Pertamina Jakarta, Rabu (16/2/2022), sebuah kisah mengharukan terungkap di medsos pada hari yang sama.
Cerita ini diungkap penulis buku Gus Dur Sang Kosmopolit, Hairus Salim HS, lewat sebuah utas di Twitter. Ia mencuplik pendahuluan buku tersebut untuk mengenang sang seniman.
Advertisement
Baca Juga
Utas ini berawal dari pengujung 2009, ketika masyarakat bersiap menyambut Tahun Baru lalu kabar duka tersiar bahwa Gus Dur meninggal dunia. Dorce kala itu sedang gundah.
Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Sedih dan Marah
Biasanya akhir tahun, Dorce Gamalama selalu kebanjiran job dengan honor menggiurkan. Namun, di ujung 2009, Tuhan membuatnya tak mendapatkan satu pun tawaran manggung.
“Biasanya tahun-tahun sebelumnya, ia selalu dapat undangan untuk mengisi acara akhir tahun. Ia bilang sedih dan marah sekali. Tuhan kok kejam sekali, katanya. Selama seminggu terakhir ia dilanda rasa kalah yang mendalam,” cuit Hairus Salim.
Advertisement
Saya Pergi Melayat
Saat mendengar Gus Dur meninggal, barulah Dorce Gamalama memahami maksud Sang Khalik. Ia tak diberi job akhir tahun agar bisa mengantar Gus Dur ke peristirahatan terakhirnya.
“Coba kalau saya dapat job, saya pasti bingung dan mengalami dilema. Kalau saya pergi melayat n meninggalkan janji pentas yg telah disepakati, saya akan dituntut scr hukum, hrs bayar ganti rugi n rusak reputasi,” Hairus mengutip perkataan Dorce.
Dia Adalah Pahlawan Saya
“Dia adalah pahlawan saya,” cetus Dorce Gamalama. Sekitar 25 tahun sebelumnya, ia menempuh operasi dan mengubah diri menjadi perempuan. Keputusan ini memantik kontroversi termasuk di kalangan para ulama.
“Tetapi hanya Gus Durlah saat itu yang membela Dorce. Hal itulah yang membuatnya selalu ingat dan terkenang Gus Dur. Demikianlah, hari itu, kata Dorce, ia dan beberapa krunya menyewa pesawat dan berangkat ke Surabaya untuk melayat ke Jombang,” tulis Hairus Salim.
Advertisement
Melindungi Saya
Sebuah video lawas yang diunggah akun Twitter @GUSDURians, pada 16 Februari 2022, menampilkan tangis Dorce Gamalama mengenang kebaikan Gus Dur. Ia menyebut Presiden Indonesia ke-4 sebagai pribadi yang hangat dan punya hati.
“Dan jujur, saya tidak ada lagi dua orang yang…,” ujar Dorce lalu mewek. “Dua orang yang emh…melindungi saya secara dunia yaitu Gus Dur dan Gus Miek,” imbuhnya dengan air mata berlinang. Sejak itu, persahabatan serta silaturahmi Gus Dur dan Dorce menguat.