Natasya Limano Founder Komunitas Gak Gendut Lagi Sorot Bahaya Defisit Kalori Berlebihan, Ungkap Dampak Diet yang Harus Dihindari

Menurut Natasya Limano, founder komunitas Gak Gendut Lagi, kalori defisit tidak bisa dilakukan sembarangan.

oleh Ruly Riantrisnanto diperbarui 10 Nov 2022, 10:09 WIB
Diterbitkan 09 Nov 2022, 16:50 WIB
Natasya Limano
Natasya Limano, founder komunitas Gak Gendut Lagi. (Instagram @natasyalimano)

Liputan6.com, Jakarta Salah satu cara untuk menurunkan berat badan adalah dengan defisit kalori. Sayangnya, beberapa orang menganggap jika defisit dibuat lebih banyak, penurunan berat badan akan semakin cepat. Bahkan, bisa mendapatkan berat badan ideal lebih cepat.

Padahal melakukan defisit kalori berlebihan itu berbahaya. Bahkan, seseorang yang terus menjalankannya akan mudah sakit. Program diet yang dijalankan jadi berantakan dan berat badan kembali naik lagi.

Menurut Natasya Limano, founder komunitas Gak Gendut Lagi, kalori defisit tidak bisa dilakukan sembarangan.

“Tubuh butuh kalori untuk berfungsi, saat asupan kalori terlalu sedikit, tubuh tidak bisa berfungsi dengan baik atau optimal. Inilah alasan kenapa orang yang melakukan diet ekstrem berujung sakit,” ujarnya saat menjelaskan konsep fat loss.

 

Menyebabkan Masalah Serius

Saat defisit kalori, tubuh memang akan menggunakan cadangan lemak untuk memenuhi kekurangan kalori. Namun, jika dilakukan secara berlebihan, bisa saja menyebabkan masalah serius.

Seseorang jadi sering lemas dan tidak bertenaga sama sekali. Bahkan, mereka jadi sulit melakukan aktivitas yang berat.

Selain itu, tubuh jadi mudah sakit karena mengalami malnutrisi akibat pembatasan makanan.

 

Penurunan Metabolisme

Lebih parah lagi, defisit yang berlebihan juga mengganggu jam tidur. Karena mau bagaimana pun, tubuh tetap butuh energi bahkan saat kita beristirahat. Jika tidak, kualitas tidur bisa mengalami penurunan.

“Defisit berlebihan memicu penurunan metabolisme. Selain itu, bisa membuat tubuh menjadi lemas dan tidak aktif dan ini mengurangi pembakaran kalori. Asupan makanan yang lebih sedikit pun juga mengurangi penggunaan kalori karena tubuh memakai kalori untuk mencerna makanan,” imbuh Natasya yang pernah mengambil sertifikasi Precision Nutrition (PN).

 

Penurunan Massa Otot

Masih menurut Natasya, kalori defisit berlebihan justru memicu penurunan massa otot di tubuh. Ini juga akan menurunkan pembakaran kalori dan menghambat proses penurunan berat badan.

Defisit kalori sebenarnya aman dilakukan, tapi harus dengan cara yang benar. Langkah pertama adalah menghitung kebutuhan kalori harian dan menentukan besarnya defisit yang aman dari situ.

 

Komunitas Gak Gendut Lagi

Jika ingin mendapatkan informasi terkait defisit yang benar serta dibimbing langsung oleh Natasya Limano, bisa gabung ke Gak Gendut Lagi.

Cek Instagram @natasyalimano atau bisa langsung ke Grup Facebook Gak Gendut Lagi.

Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer
Infografis Mengetahui 6 Jenis Diet yang Populer. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya