Liputan6.com, Jakarta - Ef Loygara dikenal sebagai sutradara sekaligus sineas sarat prestasi. Baru-baru ini, sineas yang karib disapa Fico, sukses meraih penghargaan Citra Pariwara 2022 untuk kategori Film-Craft Directing.
Sebagai sineas, Fico menyoroti perubahan besar dalam industri periklanan di Indonesia. Dalam pandangannya, hadirnya berbagai platform digital dan sosial media, mendorong brand, pengiklan, dan pekerja kreatif untuk beradaptasi dalam mengemas pesan.
"Di era perkembangan media digital sekarang ini, pembuatan commercial video menjadi sangat fleksibel," kata Fico saat ditemui pewarta di Jakarta, Sabtu, 14 Januari 2023.
Advertisement
"Terutama dari sisi format dan durasi,"Â sutradara yang sekaligus Founder Ronaksara ini mengurai pandangannya soal pembuatan iklan di era terkini.
Baca Juga
Box Office Terkini: Jumlah Penonton KKN di Desa Penari 9,75 Juta, Film Argantara Rangkul 330 Ribuan Orang
Laporan Box Office: KKN di Desa Penari Extended Rangkul 139 Ribuan Penonton, Film Argantara Mencapai 101 Ribu
Penjualan Tiket di Muka KKN di Desa Penari Extended Tembus 40 Ribu, Manoj Punjabi Siap Lawan Avatar
Â
Â
Kreatif Berpromosi
Fico mengatakan, berbagai merek atau brand bertambah setiap tahunnya. Hal ini memacu para pengiklan dan pembuat iklan untuk lebih kreatif dalam berpromosi.
"Alih-alih tergiur dengan iklan hard selling, penonton justru lebih tertarik dengan iklan-iklan yang dapat menyentuh secara emosional dan membawa pesan secara subliminal," Fico menerangkan.
Â
Â
Advertisement
Penonton Mulai Cerdas
Fico menilai, industri iklan yang mulai kreatif dan menarik dipicu oleh pemerhati iklan juga semakin cerdas dalam mengonsumsi sebuah iklan.Â
"Penonton saat ini sudah semakin cerdas. Mereka lebih senang disuguhkan iklan yang lebih menyentuh ke emotional value daripada rational value. Sehingga beriklan sekarang tidak melulu harus hard selling dan kaku,â katanya.
Â
Â
Pembicara Dalam Seminar Citra Pariwara
Semua pandangan Fico mengenai semakin menarik dan kreatifnya iklan di Tanah Air disampaikannya saat menjadi salah satu pembicara dalam rangkaian seminar Citra Pariwara bertema âEvolution of Visual Craftmantshipâ di Nusa Dua, Bali, pada 15 dan 16 Desember 2022.
"Di tahun 2023 ini, industri periklanan akan lebih cerdas secara penceritaan atau storytelling," dia menuturkan.
Â
Advertisement