Liputan6.com, Jakarta Artis fenomenal, Nikita Mirzani, telah kembali ke dunia film horor yang mengambil lokasi di sekitar Jabodetabek. Namun, dalam peran terbarunya di film "Syirik" arahan sutradara Hestu Saputra, Nikita Mirzani harus melakukan syuting di daerah terpencil, yaitu desa Turunan Girisuko, Gunung Kidul, Yogyakarta.
"Ini adalah pengalaman pertama bagi saya untuk syuting di lokasi sejauh ini, terutama di daerah terpencil yang jauh dari keramaian. Ini adalah tantangan yang luar biasa dan saya merasakan kesan mendalam," ujar Nikita Mirzani di lokasi syuting film "Syirik" produksi Ganesa Film di desa Turunan Girisuko, Gunung Kidul, Yogyakarta pada Minggu (5/11/2023).
Baca Juga
Pengacara Nikita Mirzani Sebut Vadel Badjideh Salah Alamat ke Propam: Kalau Bingung Jangan Ajak Orang
Razman Doakan Vadel Badjideh Nikah dengan Lolly, Padahal Pernah Diamuk Nikita Mirzani Gara-gara Ini
Saksi Kunci Kasus Lolly Anak Nikita Mirzani Diperiksa Besok, Disebut Tahu Persis Insiden di Apartemen
Nikita Mirzani mengakui bahwa selama ini ia lebih sering melakukan syuting di pinggiran kota yang memerlukan usaha ekstra.
Advertisement
"Cuaca di sini panas dan lembab, dan hal ini membuat saya harus berjuang lebih keras. Saya bahkan memilih untuk berada di dalam mobil yang dilengkapi dengan AC ketika saya sedang tidak diambil gambar agar saya bisa menjaga energi," ungkapnya.
Â
Penari Utama
Peran Nikita Mirzani dalam film ini adalah sebagai Ningsih, seorang penari tari Ledek yang ambisius dan tidak ingin kalah. Dia adalah penari utama yang menjadi primadona dalam tari Ledhek di desa Wanasari saat ini. Ningsih adalah seorang wanita cantik yang sangat ingin mendapatkan perhatian dari Ki Dalang.
Namun, Ningsih tidak menyukai Santika, yang berusaha memperebutkan posisi penari utama tersebut. Ketika Sari, anaknya Santika, tanpa sengaja mengetahui perselingkuhan antara Ningsih dan Lurahe, Ningsih merasa posisinya semakin terancam dan mencoba untuk mengirimkan santet kepada Sari, tetapi upayanya gagal.
"Peran saya dalam film ini sangat antagonis, dan itu membuatnya sangat seru dan berbeda. Terutama dengan arahan Mas Hestu Saputra sebagai sutradara yang sangat sabar dalam mengarahkan para pemain. Atmosfer syuting sangat menyenangkan," kata Nikita Mirzani ketika memulai hari terakhir syuting film produksi Ganesa Film tersebut.
Â
Advertisement
Karakter
Nikita Mirzani mengungkapkan bahwa karakter Ningsih adalah penari tayub yang tak tertandingi, didukung oleh penampilannya yang eksotis dan kecantikannya. Hal ini membuat Ningsih menjadi salah satu penari utama tari Ledhek yang sangat populer di desa Wanasari saat ini.
Ia memiliki tekad kuat untuk memberikan kontribusi finansial bagi desa Wanasari dengan menjadi penari Ledhek keliling. Ningsih juga adalah sosok yang ambisius dan bersedia melakukan apa saja untuk mencapai tujuannya.
Salah satu ambisi Ningsih adalah untuk dipilih oleh Ki Dalang sebagai orang yang berkuasa dalam memilih gadis-gadis di desanya untuk menjadi penari utama dalam upacara Rasulan (Bersih dusun).
Â
Penari Utama
Karena itu, ia tidak menyukai Santika, yang ia anggap sebagai saingan karena berusaha untuk membuat anaknya, Sari, menjadi penari utama. Ambisi besar Ningsih muncul setelah mendapat hasutan dari Lurahe, yang dengan sengaja mendekati dan memanfaatkan Ningsih untuk memperkaya diri dan mendapatkan kekuasaan agar bisa bersaing dengan Ki Dalang.
Ketika Sari tanpa sengaja mengetahui perselingkuhan antara Ningsih dan Lurahe, Ningsih merasa posisinya semakin terancam. Akhir cerita Ningsih adalah dengan mengorbankan dirinya sendiri untuk menyelamatkan Sari dari kesalahan yang telah dia lakukan, dan ini membuatnya menjadi tumbal Danyang Desa pesisir laut Selatan. Meskipun begitu, Ningsih tetap menjadi penari utama dalam acara Rasulan sesuai dengan keinginannya, dan kemudian meninggal karena dia tidak lagi menjaga kesucian hasil manipulasi Lurahe.
Advertisement