Liputan6.com, Jakarta Selebgram sekaligus pengusaha Shandy Purnamasari punya pengalaman berkesan saat umrah ke Tanah Suci tahun lalu. Suatu hari, ia membuka dan membaca kitab suci Al-Quran berikut terjemahannya.
Di sampingnya, ada seorang warga negara lain memperhatikan Al Quran yang dibaca Shandy Purnamasari. Penasaran karena tampak berbeda dengan miliknya, oran ini pun bertanya mengapa Al Quran istri Juragan 99 terlihat lain.
Baca Juga
“Saya bilang kalau di Indonesia ada juga yang pakai terjemahan. Dia tanya: Bagaimana kamu bisa tahu isi Al-Qur’an kalau kamu enggak tahu artinya dan enggak tahu (bacaan) bahasa aslinya,” kata Shandy Purnamasari.
Advertisement
Setelahnya, keduanya terlibat percakapan namun enggak nyambung karena Shandy Purnamasari tak bisa berbahasa Arab. Pulang umrah, pesohor dengan 3 jutaan pengikut di Instagram itu ingin fasib Arab.
Sibuk Belajar Bahasa
Pengakuan ini disampaikan Shandy Purnamasari dalam konferensi pers peluncuran 3 fitur baru aplikasi Ruang Ngaji, di Jakarta, pekan ini. Ketiga fitur yang dimaksud yakni Live Ceramah, Fasih Arab dan Khatam Quran.
Terkait fitur Fasih Arab, ia mengatakan, “Mungkin selama ini kita sibuk belajar bahasa Inggris, bagi saya yang punya bisnis bahkan kursus bahasa Mandarin. Tapi, kenapa ya saya enggak kepikiran belajar bahasa Arab.”
Advertisement
Agar Bisa Lebih Menghayati
Shandy Purnamasari mengaku getol belajar bahasa Inggris hingga Mandarin agar bisa berkomunikasi dengan klien luar negeri dalam urusan bisnis. Sepulang umrah, ia menggelar rapat dengan tim membahas pengembangan aplikasi Ruang Ngaji.
Shandy Purnamasari melontar ide fitur baru Fasih Arab. “Saya bilang: Fitur yang akan kita launching belajar bahasa Arab karena memang untuk mengerti artinya apa, mesti tahu juga bahasa aslinya agar bisa lebih menghayati,” cetus Shandy Purnamasari.
Sesi Kursus Bahasa Arab
Penanggung jawab aplikasi Ruang Ngaji di J99 Corp., Alfan Salim, menjelaskan, untuk bergabung ke fitur Fasih Arab, cukup unduh aplikasinya dan klik fitur Fasih Arab. Di situ muncul tanggal. Di tanggal itu, pengguna bisa tentukan waktu dan memilih sesi.
“Di bulan Ramadan, ada 5 sesi dari jam 12 siang sampai 5 sore. Dalam satu sesi ada satu ustaz atau ustazah yang siap mengajar. Per sesi yang dipandu seorang guru maksimal 5 murid agar nyaman belajar,” terangnya.
Shandy Purnamasari menambahkan, ketiga fitur ini dirilis jelang Ramadan dengan tujuan menyemangati umat Islam dalam beribadah dan belajar. Baginya, Ramadan momentun pas untuk memperbanyak ibadah dan meraih pahala.
“Kita niatnya ingin menambah ibadah dan pahala di bulan suci Ramadan. Makanya, juga ada fitur Ceramah Online yang akan kita lakukan setiap hari dan live. Siapa saja boleh ikut di dalamnya,” Shandy Purnamasari mengakhiri.
Advertisement