Liputan6.com, Jakarta Suara Dalam Karya adalah kegiatan yang dibuat oleh SATUNESIA untuk memberdayakan seniman tuli agar mendapatkan kesempatan yang sama seperti seniman pada umumnya.
Muhammad Andreza, Co-Founder of SATUNESIA mengatakan, ada beberapa rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam kegiatan ‘Suara Dalam Karya’.
"Kami akan mengadakan rangkaian pengajaran khusus sebanyak enam kali kepada teman-teman penyandang tuli,” kata Muhammad Andreza di acara bertema ‘Voice of Colours: a Deaf Artist Art Exhibition & Auction’ di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu, 27 April 2024.
Advertisement
Setelah rangkaian pengajaran itu, lanjut Andreza, akan digelar Art Exhibition Suara Dalam Karya.
“Insya Allah akan digelar di Galeri Zen 1 Menteng,” tuturnya.
Muhammad Andreza menjelaskan, di acara Art Exhibition Suara Dalam Karya akan menampilkan karya seni seniman teman tuli.
“Juga akan digelar lelang karya seni yang dibuat oleh seniman tuli,” ungkap Andreza.
Investasi Seni
Sinda Sutadisastra, salah satu pembicara dari Lions Club Indonesia berharap acara seperti ini tidak hanya memberikan kesempatan kepada para seniman tuli untuk mendapatkan pengakuan dan dukungan finansial untuk karya mereka, tetapi juga mendorong kolektor dan penggemar seni untuk berinvestasi dalam seni yang beragam dan inklusif.
“Dengan membuat pameran khusus untuk seniman tuli, kami mengirim pesan kuat tentang inklusivitas dalam seni dan juga acara ini menunjukkan komitmen kami untuk menyediakan kesempatan yang sama bagi seniman dari berbagai latar belakang, terlepas dari kemampuan pendengaran,” kata Sinda Sutadisastra ini.
Advertisement
Pengakuan dan Validasi
Ke depannya, menurut Sinda, pameran ini akan membuahi pengakuan dan validasi yang sangat dibutuhkan bagi seniman tuli. Memberikan nilai karya dan kontribusi mereka terhadap dunia seni dan dengan memamerkan bakat dan kreativitas seniman tuli.
“Pameran ini menginspirasi individu tuli lainnya untuk mengejar aspirasi seni mereka dan memberdayakan mereka untuk mengatasi hambatan dan stereotip yang ada di dalam dunia seni,” imbuh Sinda Sutadisastra.
Tak kalah pentingnya, acara ini juga membangun rasa komunitas di antara seniman tuli dan pendukungnya, menciptakan hubungan yang dapat memberikan dukungan dan peluang kolaborasi yang berkelanjutan untuk para seniman tuli.
“Melalui penekanannya pada inklusivitas dan aksesibilitas, pameran ini berkontribusi pada upaya lebih luas untuk membuat dunia seni lebih ramah dan inklusif bagi seniman dan penonton dari berbagai latar belakang,” pungkas Sinda Sutadisastra.
Diskusi
Pada acara ‘Suara Dalam Karya’ ini juga digelar diskusi bertema ‘Together, Moving, Forward for Inclusivitiy’. Di acara tersebut dibahas upaya-upaya untuk meningkatkan kesempatan penyandang disabilitas untuk turut berkontribusi dalam kehidupan masyarakat, terutama untuk berkarir.
Pembicara lainnya adalah Cynthia, seniman tuli SATUNESIA dan Nadira Alivia, Founder of Kisah Setara.
Advertisement