Liputan6.com, Jakarta Tak terima dibilang tim Hotman 911 punya kinerja melempem, Hotman Paris Hutapea mengusulkan kepada Presiden Jokowi agar membentuk Tim Pencari Fakta Independen demi menyelidiki kasus pemerkosaan dan pembunuhan Vina Cirebon.
Nantinya, Tim Pencari Fakta Independen ini akan bekerja dalam kurun waktu tertentu dan hasilnya diserahkan kepada penyidik agar titik terang kasus Vina Cirebon yang “mengambang” 8 tahun terlihat.
Baca Juga
“Dan sekarang saya mengusulkan lagi agar Jokowi Bapak Presiden, membentuk Tim Pencari Fakta untuk diserahkan kepada penyidik. Sebaiknya kepenyidikannya ditunda dulu,” katanya.
Advertisement
Usulan Hotman Paris kepada Presiden Jokowi ini disampaikan lewat video yang diunggah di akun Instagram terverifikasi, Senin (10/6/2024). Ia menjabarkan siapa saja yang sebaiknya memperkuat Tim Pencari Fakta Independen ini.
Tim Pancari Fakta Independen
“Tim Pancari Fakta Independen dari para profesor universitas untuk membongkar kejadian 2016 sampai sekarang. Baru sesudah itu diserahkan ke penyidik,” ungkap Hotman Paris.
Tim Pencari Fakta Independen ini merujuk pada usulan sebelumnya yakni, komite khusus untuk mendalami kasus Vina Cirebon yang kembali viral setelah film Vina: Sebelum 7 Hari mencetak box office bersama 5 jutaan penonton.
Advertisement
Paling-Paling Hanya Pegi
Sebelumnya, Sabtu (8/6/2024), Hotman Paris mengajukan 2 usulan kepada Presiden Jokowi. Ia memohon komite khusus dibentuk dan menunda pelimpahan kasus Vina Cirebon ke Kejaksaan.
“Karena kalau proses penyidikan berlangsung sekarang, paling-paling hanya Pegi yang jadi divonis. Case closed,” pesohor dengan 9 jutaan pengikut di Instagram itu mengakhiri.
Tanyakan Kepada Kapolri
Diberitakan sebelumnya, Mei 2024, Presiden Jokowi saat ditemui di Kabupaten Musi Rawas Utara, Sumatra Selatan, meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengawal kasus pembunuhan Vina Cirebon sekaligus membukanya secara transparan.
“Tanyakan kepada Kapolri. Saya sudah menyampaikan agar kasus itu betul-betul dikawal dan transparan, terbuka semuanya. Tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Kalau ada. Ya,” terang Jokowi, melansir dari kanal Regional Liputan6.com, bulan lalu.
Advertisement