Liputan6.com, Jakarta Habib Husein Ja'far Al Hadar atau Habib Ja'far tampak antusias dengan kunjungan pemimpin tertinggi umat Katolik, Paus Fransiskus, ke Indonesia. Beberapa kali Habib Ja'far mengunggah momen antusiasmenya termasuk ketika berada di lokasi kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal, Jakarta.
Bersamaan dengan itu pula pendakwah keturunan Nabi Muhammad SAW yang kerap menyampaikan pesan toleransi kepada umat Islam di Indonesia, menuliskan kalimat yang menggugah hati terkait kedatangan Paus Fransiskus ke Tanah Air.
Baca Juga
Dari kalimat-kalimat yang ditulisnya, Habib Ja'far tampak sangat menghormati sosok Paus Fransiskus baik itu sebagai seorang pemuka agama maupun secara pribadinya.
Advertisement
Setidaknya, terdapat lima kalimat menggugah hati yang ditulis oleh Habib Ja'far terkait dengan kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia. Berikut deretannya.
1. Kalimat Sambutan Habib Ja
Menelusuri media sosial Habib Ja'far, yakni akun Instagram @husein_hadar, tampak sang pendakwah sudah lama mengenal siapa sosok Paus Fransiskus selama ini.
"Ahlan Wasahlan, Paus. Bersyukur, bersama para cendekiawan Muslim Indonesia, saya termasuk orang yg diminta utk menulis sambutan buat kedatangan Paus Fransiskus ke Indonesia," tulis Habib Ja'far, dikutip Kamis (9/5/2024), sembari memotret buku tentang Paus Fransiskus yang sedang dibacanya.
"Saya menulis bahwa Paus Fransiskus adalah paus pertama dari non-Eropa. Ia berasal dari Argentina. Dan, ia adalah orang “pinggiran” yang sangat tahu beratnya terpinggirkan. Makanya ia suka berkujung ke negara yg terpinggirkan," sambungnya.
Advertisement
2. Kagum dengan Sosok Paus yang Tak Pamer Kemegahan
Selanjutnya, Habib Ja'far menggarisbawahi bahwa Paus Fransiskus merupakan tokoh yang tak menonjolkan kemegahan dan selalu mengingatkan bahwa penderitaan pasti selalu ada di sekitar kita.
"Ia bukan turis yang suka pada kunjungan untuk seremoni dan gegap-gempita. Ia seorang peziarah harapan. Ia tahu persis bahwa lampu cenderung dinyalakan di ruang yang megah untuk mempertontonkan kemegahan atau bahkan menyombongkannya," tulis Habib Ja'far.
"Padahal, utamanya lampu dibutuhkan di ruang yang hancur, agar orang melihat bahwa penderitaan itu ada dan kita tak boleh tinggal diam, melainkan memberi asa, sekecil apapun dan semampu kita," ia melanjutkan.
3. Ingatkan Citra Orang Indonesia yang Ramah kepada Siapapun
Kalimat selanjutnya masih pada unggahan yang sama, Habib Ja'far mengingatkan bahwa Indonesia memiliki citra sebagai negara yang rakyatnya sangat ramah.
"Kita sebagai orang Indonesia telah dikenal sebagai orang yang ramah pada tamu. Terlebih, tamu kita adalah seorang paus," tulis Habib Ja'far.
Advertisement
4. Mengupas Kembali Perintah Nabi Muhammad
Habib Ja'far juga mengupas kembali perintah Nabi Muhammad melalui hadits agar kaum Muslim selalu memuliakan tamu-tamunya, termasuk pemuka agama lain.
"Adapun sebagai Muslim yang mayoritas di Indonesia, kita juga diperintahkan oleh Nabi Muhammad dalam sabda riwayat Imam Bukhari dan Imam Muslim bahwa barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya," tulis Habib Ja'far.
"Siapapun tamu itu. Kita juga disabdakan oleh Nabi Saw agar mengambil hikmah dari manapun kita menemuinya. Termasuk tentunya dari sosok mulia dalam Katolik: Paus Fransiskus.Selamat Datang, Paus!" sambungnya.
5. Ingatkan Soal Nasihat Para Nabi dan Kesederhanaan
Pada unggahan lainnya, Habib Ja'far mengunggah tangkap layar berupa pesan pribadi di media sosial kepada Paus Fransiskus berupa ucapan selamat datang.
Bersamaan dengan itu, Habib Ja'far menuliskan pesan kepada umat Islam di Indonesia soal nasihat para nabi serta kesederhanaan.
"Jadilah tuan rumah yang baik. Begitu nasihat para nabi & nenek moyang kita. Dan, Beliau membawa oleh-oleh yg sangat berharga utk kita, yaitu: KESEDERHANAAN," tulis Habib Ja'far.
Advertisement
6. Anggap Kenangan Terindah
Selain itu, Habib Ja'far juga mengunggah konten video yang menyebut kedatangannya selama kunjungan Paus Fransiskus ke Masjid Istiqlal sebagai kenangan terindah.
"Kenangan terindah dari kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia di mata saya adalah ketika Imam mencium dahi Paus, Paus mencium tangan Imam. Jagalah momentum toleransi dan persaudaraan ini selamanya di Indonesia," ujar Habib Ja'far.