Pengakuan Yati Pesek Nangis di Kamar Setelah Dihina Miftah Maulana, Hanya Bisa Sebut Nama Allah

Liputan6.com, Jakarta Tak terima diserang sejumlah oknum di medsos, aktor Erick Estrada membongkar rekaman suara kedua Yati Pesek usai dihina Miftah Maulana dalam salah satu segmen pertunjukan wayang kulit bersama dalang Ki Warseno Slank.

Insiden ini terjadi sekitar 2 tahun lalu. Dalam video viral, Miftah Maulana atau yang akrab disapa Gus Miftah mengatai Yati Pesek (maaf) baji**** dan seandainya punya wajah cantik tentu ia kini berprofesi jadi lon**.

Tak henti sampai di situ, Miftah Maulana menyebut ASI dalam (maaf) payudara Yati Pesek sudah basi. Yati Pesek mengenang, sepulang dari acara itu dadanya sesak. Tak ada yang menghibur mengingat suaminya sudah meninggal dunia.

“Aku mulih sesek dadaku. Kamangka bapak kan wis seda, aku ning kana dewe. Aku mung nyebut, sing tak sebut mung Gusti Allah. Ora ana sapa-sapa (Aku pulang dadaku sesak. Bapak sudah meninggal, aku di rumah sendiri. Aku hanya bisa menyebut. Yang kusebut hanya nama Allah. Tak ada yang lain),” kata Yati Pesek.

Rekaman ini diperdengarkan Erick Estrada dalam video yang diunggah di akun Instagram terverifikasi, Sabtu (7/12/2024). Sebagai seniman, Yati Pesek mengaku nelangsa kala dihina di muka umum. Apalagi sejumlah hadirin kala itu ikut menertawakannya.

“Aku ora isin wong aku ora tahu tumindak kepiye-kepiye kok, Ngger. Ning aku nelangsa (Aku enggak malu kaena aku tak berbuat yang kurang patut, Nak. Tapi aku nelangsa. Aku nelangsa),” akunya.

“Aku ki ngopeni. Aku dadi seniman ket cilik nganti tekan tua. Tak tata, aku ngati-ati tingkah lakuku. Ning kok aku diunekne wong kaya ngono (Aku merawat. Aku jadi seniman dari kecil hingga tua. Aku menjaga, aku hati-hati berbuat. Tapi kok aku dikatai kayak gitu),” ujar Yati Pesek.

Dalam rekaman suara itu, ia berterima kasih kepada Erick Estrada yang ikut bersuara atas perlakuan tak pantas Miftah Maulana terhadap Yati Pesek. Video lawas Miftah Maulana menghina Yati Pesek viral tak lama setelah ia mengatai penjual es teh gob***.

Masih segar dalam ingatan Yati Pesek saat pulang ke rumah dan tak punya tempat mengadu setelah dipermalukan Miftah Maulana di muka umum. Ia hanya bisa menjerit dalam doa kepada sang Khalik.

“Ning aku njeritku mung karo Gusti Allah (Tapi, aku hanya menjerit kepada Tuhan),” Yati Pesek membeberkan. “Aku wis tak hibur, aku yo wis ora caturan (Aku menghibur diir sendiri, aku juga sudah tak bicara lagi dengannya),” imbuhnya.