Liputan6.com, Jakarta Film A Business Proposal yang dibintangi Abidzar Al-Ghifari menuai kritik tajam dari warganet bahkan sebelum resmi ditayangkan. Kritik ini muncul akibat pernyataan kontroversial yang kerap dilontarkan Abidzar selama masa promosi film.
Ini memicu perdebatan di media sosial mengenai profesionalisme para pemeran dalam proyek adaptasi ini. Menanggapi polemik yang berkembang, Falcon Pictures selaku rumah produksi akhirnya memberikan pernyataan resmi.
Advertisement
Baca Juga
Mereka menegaskan bahwa proyek adaptasi ini dibuat dengan penuh kehati-hatian dan melibatkan banyak pihak yang memiliki dedikasi tinggi terhadap karya tersebut.
Advertisement
“Kepada Pencinta Cerita A Business Proposal & The Office Blind Date, webtoon ini kami adaptasi karena kecintaan kami terhadap ceritanya, baik dalam versi webtoon maupun serial. Oleh karena itu, kami berhati-hati dalam prosesnya,” ujar Falcon Pictures dalam keterangan resmi mereka.
Pihak Falcon Pictures juga mengungkap bahwa film ini hasil kerja keras lebih dari 100 kru serta 20 seniman, baik senior maupun muda. Mereka menyebut beberapa nama besar yang terlibat dalam produksi, seperti Slamet Rahardjo, Indro Warkop, dan Indy Barends.
“Mereka semua mengerjakan cerita ini dengan hati dan sangat hati-hati,” imbuhnya.
Berupaya Terbaik
Lebih lanjut, Falcon Pictures menjelaskan, selama proses produksi, seluruh kru dan pemeran juga telah berupaya memberikan yang terbaik.
“Setiap hari mereka ke lokasi syuting dengan mindset memberikan penampilan dan usaha terbaik untuk merayakan cerita ini. Hasilnya adalah cerita romantic-comedy yang menghormati cerita asli, juga lucu, hangat, meng-Indonesia, dan menyentuh isu sosial terkini di masyarakat kita,” Falcon Pictures menyambung.
Advertisement
Proses Pendekatan
Terkait kritik yang menyebut beberapa pemeran tak menonton serial aslinya sebelum berakting, Falcon Pictures menegaskan bahwa itu bukan bentuk kesombongan. Mereka menjelaskan, setiap aktor memiliki metode akting berbeda-beda.
“Seniman memiliki banyak cara (dan semua cara valid) dalam melakukan pendekatan terhadap cerita. Ada yang ingin memiliki referensi, ada yang memilih untuk berpegang pada skrip dan memberikan interpretasi sendiri,” Falcon Pictures menerangkan.
Permohonan Maaf
Sebagai penutup, Falcon Pictures minta maaf atas pernyataan maupun tindakan yang mungkin dianggap kurang tepat selama masa promosi.
“Kami meminta maaf atas perkataan dan perbuatan yang tidak tepat. Kami pastikan tidak pernah ada niat buruk terkandung dalam hati. Juga kami pastikan lebih dari 100 orang kru dan 20 seniman yang terlibat dalam film ini bekerja dengan niat yang baik, dan memberikan usaha terbaik mereka,” tutup pernyataan tersebut.
Advertisement