Semakin banyak saja musisi muda Indonesia yang unjuk bakat di pentas musik dunia. Misalnya, Viona Natalie Sanjaya, pianis muda yang merupakan murid dari seniman lawas Jaya Suprana. Baru-baru ini, Viona tampil dalam konser berjudul Tribute to Chopin World Record Solo Pianoforte Recital di Sydney Opera House, Australia. Lewat permainan pianonya, gadis berusia 11 tahun itu banjir pujian.
Wajar bila masyarakat Australia kagum. Pasalnya, Viona tampil solo dengan membawakan 20 lagu yang merupakan repertoar mahakarya Fryderyk Chopin, maestro musik klasik asal Polandia. Saat Viona memainkan jarinya di atas tuts piano selama kurang lebih 3 jam, suasana di dalam teater hening. Ketika ia berhenti dan memberi hormat, tepuk tangan pun bergemuruh.
Kesuksesan ini merupakan buah dari ketekuan Viona berlatih. "Aku latihan setiap hari. Ada tiga guru yang mengajari aku. Rasanya senang sekali bisa dikagumi penonton seperti itu," kata gadis kelahiran 30 Agustus 2002 itu saat berbincang dengaan wartawan di Jaya Suprana School, Kelapa Gading, baru-baru ini.
Meski baru duduk di kelas 5 Sekolah Dasar, Viona memiliki prestasi yang bikin banyak orang terkagum-kagum. Putri sulung pasangan Rudi Herdjanto (43) dan Lindawati (37) itu telah mengkoleksi banyak penghargaan internasional. Contohnya, pada 2010 lalu ia menyabet medali emas dalam Young Siew Conservatory of Music, Singapura. "Itu pertama kali meraih medali emas di tingkat internasional di Singapura. Waktu usia delapan tahun," katanya.
Setelah medali emas pertamanya, Viona juga meraih medali perak dalam 4th ASEAN International Chopin Piano Competition, Malaysia. Tahun lalun ia juga membawa pulang medali emas saat bertarung di ajang American Protege International Piano and Strings Competition yang berlangsung di New York, Amerika Serikat.
Di balik segudang kesuksesannya itu, Viona mengaku sang ibu merupakan sosok yang amat berpengaruh. "Mami bilang do the best. Saya tidak dipaksa jadi juara. Tapi saya diminta melakukan yang terbaik," tutur Viona. (fei)
Wajar bila masyarakat Australia kagum. Pasalnya, Viona tampil solo dengan membawakan 20 lagu yang merupakan repertoar mahakarya Fryderyk Chopin, maestro musik klasik asal Polandia. Saat Viona memainkan jarinya di atas tuts piano selama kurang lebih 3 jam, suasana di dalam teater hening. Ketika ia berhenti dan memberi hormat, tepuk tangan pun bergemuruh.
Kesuksesan ini merupakan buah dari ketekuan Viona berlatih. "Aku latihan setiap hari. Ada tiga guru yang mengajari aku. Rasanya senang sekali bisa dikagumi penonton seperti itu," kata gadis kelahiran 30 Agustus 2002 itu saat berbincang dengaan wartawan di Jaya Suprana School, Kelapa Gading, baru-baru ini.
Meski baru duduk di kelas 5 Sekolah Dasar, Viona memiliki prestasi yang bikin banyak orang terkagum-kagum. Putri sulung pasangan Rudi Herdjanto (43) dan Lindawati (37) itu telah mengkoleksi banyak penghargaan internasional. Contohnya, pada 2010 lalu ia menyabet medali emas dalam Young Siew Conservatory of Music, Singapura. "Itu pertama kali meraih medali emas di tingkat internasional di Singapura. Waktu usia delapan tahun," katanya.
Setelah medali emas pertamanya, Viona juga meraih medali perak dalam 4th ASEAN International Chopin Piano Competition, Malaysia. Tahun lalun ia juga membawa pulang medali emas saat bertarung di ajang American Protege International Piano and Strings Competition yang berlangsung di New York, Amerika Serikat.
Di balik segudang kesuksesannya itu, Viona mengaku sang ibu merupakan sosok yang amat berpengaruh. "Mami bilang do the best. Saya tidak dipaksa jadi juara. Tapi saya diminta melakukan yang terbaik," tutur Viona. (fei)