Killers: Pertemuan Jurnalis Indonesia dengan Pembunuh Asal Jepang

Berbagai adegan menegangkan dalam Killers memang tidak seekstrim Rumah Dara. Namun banyak unsur yang dikembangkan secara luas.

oleh Liputan6 diperbarui 11 Feb 2014, 20:20 WIB
Diterbitkan 11 Feb 2014, 20:20 WIB
killer-140211c.jpg
Film berjenis thriller psikologis yang menampilkan pembunuh sadis sebagai tokohnya, sudah cukup banyak di Jepang serta Hollywood. Namun di Indonesia, hanya segelintir sineas yang berani menggarapnya. Salah satunya adalah Mo Brothers yang sukses melalui Rumah Dara pada 2010 silam.

Mo Brothers belakangan mengembangkan nuansa di dalam Rumah Dara melalui lingkup yang lebih luas serta menggali sisi psikologis dan akar sosial dalam Killers. Film yang dibintangi oleh Oka Antara dan Kazuki Kitamura itu, dibuat di dua negara, yaitu Indonesia dan Jepang.

Pihak Nikkatsu, Guerilla Merah Films, PT. Merantau Films, dan berbagai studio film lainnya bekerja sama dalam mengembangkan Killers. Sementara itu, XYZ Films berhasil menjalin kerjasama untuk mendistribusikan Killers ke berbagai negara.

Tak ketinggalan juga aktris Jepang Rin Takanashi dan Mei Kurokawa, Luna Maya, serta aktris belia Ersya Aurelia meramaikan kisah menegangkan di dalam Killers. Selain itu, aksi Ray Sahetapy dan Epy Kusnandar pun menambah bumbu cerita dalam film yang naskahnya ditulis oleh Takuji Ushiyama dan Timo Tjahjanto itu.

Kisah dalam Killers bermula saat eksekutif muda bernama Nomura Shuhei (Kazuki Kitamura) yang gemar menyiarkan rekaman hasil pembunuhannya di internet, berkenalan dengan jurnalis bernasib malang bernama Bayu Aditya (Oka Antara).

Sisi gelap Bayu sebagai pembunuh muncul setelah ia melihat video karya Nomura melalui internet. Bayu yang mengalami masalah dengan karier dan rumah tangganya, berkenalan dengan Nomura secara online setelah ia mengalami kejadian yang nyaris merenggut nyawanya di suatu malam.

Setelah chatting dengan Nomura, Bayu mulai memberanikan diri sebagai seorang pembunuh meski masih belum menandingi kecerdikan dan keberanian Nomura. Mereka berdua mulai menjalin hubungan rumit hingga kehidupan salah satunya hancur akibat rasa penasaran yang lainnya untuk bisa bertemu secara langsung.

Berbagai adegan kekerasan yang ditampilkan dalam Killers memang tidak sesadis Rumah Dara. Akan tetapi, banyak hal-hal yang membuatnya terasa cukup spektakuler, seperti dilibatkannya banyak pemain hingga penggalian karakter utamanya secara lebih mendalam. Humor gelap pun terselip di beberapa adegan sebagai bumbu penyegar.

Penampilan Kazuki Kitamura bisa dibilang cenderung tipikal dalam membawakan karakter seorang psikopat. Akan tetapi, perannya itu didukung dengan ekspresi, visualisasi, dan sinematografi yang terlihat menawan. Namun, tokoh Nomura yang tidak terjamah oleh siapapun dirasa terlalu berlebihan jika diamati secara seksama.

Oka Antara yang membawakan karakter Bayu juga memiliki keunggulan tersendiri dalam menampilkan rasa takut dan panik pada sang tokoh. Akan tetapi, ada beberapa hal yang justru membuat penonton tertawa dan kadang merengut akibat totalitasnya yang tidak biasa saat konflik berlangsung.

Adegan menegangkan yang melibatkan senjata api dan dialog lepas, serta klimaks yang cukup mengharukan, menjadi keunggulan tersendiri bagi Killers. Meskipun, hal-hal seperti itu bisa ditemukan di beberapa judul thriller lain yang sudah ada sebelumnya.

Satu hal yang perlu dicatat dari Killers adalah usaha Mo Brothers untuk seolah menyentil pola pikir orang-orang Indonesia dewasa ini melalui beberapa momen. Salah satunya terasa di adegan klimaks yang mencerminkan betapa masyarakat kita saat ini lebih suka melihat penderitaan orang lain ketimbang menolongnya.(Rul)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya