Vokasi UI Dampingi Program Usaha Jamu Sinom di Mojokerto

Vokasi Universitas Indonesia (UI) mendampingi pengelola usaha Jamu Sinom di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan perencanaan bisnis jamu home industry.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Agu 2019, 13:25 WIB
Diterbitkan 13 Agu 2019, 13:25 WIB
Jamu
Ilustrasi jamu. (Foto: pxabay)

Liputan6.com, Jakarta - Vokasi Universitas Indonesia (UI) mendampingi  pengelola usaha Jamu Sinom di Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Hal ini dilakukan untuk memaksimalkan perencanaan bisnis jamu home industry.

Ketua Pengabdi dan Dosen Vokasi UI, Vindaniar Yuristamanda Putri menuturkan, Jamu Sinom merupakan produk unggulan berbahan dasar kunyit dan asam muda yang dikelola dengan metode home industry.

Dari hasil pemetaan permasalahan menunjukkan, pengelola usaha jamu belum memiliki perencanaan matang mengenai strategi bisnis yang akan dilakukan.

"Padahal, potensi usaha produk unggulan daerah sangat diminati tidak hanya di daerah, tetapi juga di kota-kota besar," tutur dia dilansir Antara, Selasa (13/8/2019).

Padahal kesadaran masyarakat akan khasiat jamu sebagai obat tradisional mulai banyak diminati oleh masyarakat di kota-kota besar. Oleh karena itu, program edukasi tentang strategi bisnis yang sehat menjadi salah satu fokus dalam program ini.

"Ya, kami lakukan pendampingan agar pengusaha ini mampu mencatat keuangan dengan baik, memetakan segmentasi, hingga bagaimana etika bisnis yang sehat," tutur dia.

Program ini diawali dengan memberikan pelatihan kepada pengusaha Jamu Sinom Bu Ning. Kemudian melakukan pendampingan terhadap implementasi hasil pelatihan hingga menghasilkan sebuah siklus bisnis yang sehat

Selain itu, tim juga membantuk UMKM Jamu Bu Ning dalam legalitas seperti sertifikat izin beredar makanan dan minuman. Adapun sertifikat ini merupakan modal utama yang harus dimiliki sebelum menawarkan produk kepada konsumen.

"Kami bantu untuk mengurus izin Produksi-Industri Rumah Tangga, sertifikat Halal dari MUI, serta hak kekayaan intelektual (HAKI) Merek Jamu Sinom Bu Ning," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Pedagang Jamu Berkumpul untuk Lestarikan Warisan Budaya Indonesia

Jamu
Ilustrasi jamu. (Foto: pixabay)

Sebagai salah satu warisan budaya Indonesia, jamu harus dilestarikan dengan diberikan perhatian khusus. Selain bisa menjadi alternatif pengobatan, mengkonsumsi jamu juga merupakan salah cara untuk memiliki gaya hidup sehat. Oleh karena itu, rutin minum jamu setiap hari bisa membuat tubuh lebih bugar dan terhindar dari bahaya penyakit serius.

Untuk itu, sebagai bangsa Indonesia tidak ada salahnya untuk melestarikan budaya dengan mengkonsumsinya. PT Air Mancur, sebagai salah satu produsen jamu di tanah air, juga secara konsisten menghadirkan jamu terbaik untuk masyarakat Indonesia dan mempromosikannya hingga mancanegara.

Salah satu langkah untuk menjaga jamu sebagai salah satu warisan budaya Indonesia dan merupakan aset bangsa yang harus dilestarikan, PT Air Mancur mengundang mitra bisnis di industri jamu dari seluruh Pulau Jawa, mulai dari tingkat distributor, grosir hingga depot seduhan.

"Sayangnya industri obat herbal di Indonesia masih tertinggal dari negara lain seperti Tiongkok dan India. Tiongkok contohnya, Negara yang hanya memiliki 13.000 jenis herbal, mampu membuat lebih dari 100.000 resep obat herbal. Indonesia sebagai negara yang memiliki sekitar 30.000 jenis tanaman herbal, seharusnya memiliki lebih banyak resep obat herbal dengan potensi nilai industri yang jauh lebih besar dibandingkan negara lain," kata Maria Astridina Brand Manager PT Air Mancur seperti rilis yang diterima Fimela, Minggu, 23 Juni 2019.

Oleh karena itu perlu adanya dorongan dari para pelaku Industri jamu mulai dari pemerintah, produsen, hingga ke pedagang jamu. Salah satu bentuk dukungan dari PT Air Mancur dalam pertumbuhan industri jamu adalah dengan memberikan perhatian dan menjalin kerjasama dengan para pedagang jamu.

"Tujuan dari kegiatan ini, selain mempererat hubungan antara PT Air Mancur dengan para pedagang jamu, juga merupakan ajang interaksi secara langsung untuk memberikan pengetahuan kepada para pedagang jamu tentang bagaimana memilih produk jamu yang berkualitas dan mengetahui hambatan para pedagang jamu dalam menjual produk-produk herbal," tambah Maria Astridina.

Selanjutnya

Kegiatan gathering yang berlangsung selama 3 hari ini terdiri dari 3 acara besar yaitu kunjungan pabrik Air Mancur, pengundian Grand Prize Program Grosir Jamu, dan City Tour kota Solo.

Pada kunjungan pabrik tersebut, 250 orang mitra PT Air Mancur yang menjadi peserta gathering melihat secara langsung proses produksi Jamu Air Mancur yang sudah terstandarisasi ISO 9001:2015.

Diharapkan dengan adanya acara ini, para pedagang jamu akan semakin termotivasi dan mendapatkan pengetahuan yang cukup untuk mengembangkan usahanya dan secara langsung meningkatkan industri jamu di Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya