Pemprov Jawa Timur Pertimbangkan Ubah Penerapan Kurikulum SMA Negeri Olahraga

Pemerintah Provinsi Jawa Timur berupaya untuk meningkatkan prestasi atlet Jawa Timur.

diperbarui 22 Agu 2019, 22:39 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2019, 22:39 WIB
Emil Dardak
Calon wakil gubernur Jawa Timur Emil Dardak berbagi kisah inspiratif dalam acara Inspirato di SCTV Tower, Jakarta, Selasa (20/3). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Surabaya - Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Jatim) telah berkonsultasi kepada Deputi Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) untuk mengubah penerapan kurikulum di SMA Negeri Olahraga (Smanor) Jawa Timur di Sidoarjo, Jatim.

Pemprov Jatim mempertimbangkan mengubah format Smanor menjadi sekolah khusus olahraga. Wakil Gubernur Jatim, Emil Dardak menuturkan, penerapan K13 terlalu berat bagi siswa yang telah berniat menekuni bidang olahraga.

Emil menuturkan, Pemprov Jatim sedang melihat kembali rencana ini sebagai bagian dari upaya Pemprov untuk meningkatkan prestasi para atlet di Jawa Timur dengan menyiapkan siswa sedini mungkin.

"Kendalanya, K13 ini kalau diterapkan, berat untuk atlet. Kami sedang mengkaji. Orangtua memang ada harapan lain, tapi sebenarnya format SKO ini mungkin lebih tepat untuk memaksimalkan potensi bakat-bakat atlet di Jawa Timur," tutur dia melansir suarasurabaya.net, Kamis (22/8/2019).

Emil menuturkan, rencana mengubah K13 di Smanor dan mengubah format sekolah itu menjadi SKO telah dikonsultasikan kepada Deputi Kemenpora.

Emil mengatakan, selama ini para siswa Smanor adalah siswa-siswa yang sudah investasikan dirinya di bidang olahraga tertentu. Dalam format Smanor sekarang sudah tidak maksimal.

"Kalau mereka dipaksa untuk belajar (kurikulum formal) akhirnya enggak dapat dua-duanya. (Pelajaran) sebagai atlet enggak optimal, akademiknya juga enggak optimal," tutur dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Upaya Pemprov Jatim Tingkatkan Prestasi Atlet

6 Potret Emil Dardak Saat Terjun ke Masyarakat, Sederhana dan Bersahaja
6 Potret Emil Dardak Saat Terjun ke Masyarakat, Sederhana dan Bersahaja (sumber: Instagram.com/emildardak)

Ia menuturkan, pemerintah sudah memberi ruang bagi atlet supaya bisa kuliah sehingga bisa investasi masa depan lebih baik.

"Jadi tidak boleh lagi ada judulnya setelah pensiun berolahraga terus atlet tidak punya bekal untuk hidup di kemudian hari," tutur Emil.

Mantan Bupati Trenggalek itu mengakui, format SKO akan mengurangi fleksibilitasnya memilih jurusan kuliah. Akan tetapi, bukannya menganggap enteng, menurut dia para siswa ini  sudah yakin menjadi atlet.

"Bahkan ada yang sudah menekuni (olahraga) sejak SMP. Memang sudah harus yakin jadi atlet. Mereka sedang berinvestasi di situ. Nah, kami ingin memastikan investasi mereka bisa meningkatkan prestasi olahraga bangsa kita," ujar dia.

Sementara itu, Emil mengatakan, Pemprov Jatim juga sudah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan prestasi atlet Jawa Timur. Salah satunya dengan menggelar Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim. "Koni dan Gubernur Jatim kemarin sudah menggelar Porprov dengan sangat baik. Bukan hanya show-nya, tetapi sebenarnya untuk meningkatkan ghiroh(semangat)-nya," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya