Liputan6.com, Surabaya - Kementerian Olah Raga dan Pemuda menyatakan kegiatan Santripreneur Expo 2019 sebagai ajang untuk meningkatkan kepercayaan diri dan mengukur diri.
Santripreneur Expo 2019 ini bertema Mewujudkan Wirausahawan Santri di Era Ekonomi Global dan Digital untuk meneladani semangat berjuang para santri dalam pertempuran 10 November 1945.
Imam Gunawan Asisten Deputi Kewirausahaan Pemuda, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora mengatakan, target pameran ini memang bukan omzet.
Advertisement
"Expo ini bukan untuk mengejar omzet. Kalau omzet, pasti jualannya di pasar. Iya? Expo ini adalah ajang mengukur diri dan untuk menambah kepercayaan diri sebagai pebisnis," ujar dia, Rabu (27/11/2019).Â
Baca Juga
Dia berharap, 99 peserta Santripreneur Expo 2019, yang diseleksi ketat secara online, dapat pengalaman dan pengembangan diri sebagai pelaku wirausaha, menjadi startup yang bisa terus mengembangkan diri.
Selain melalui serial capacity building seperti diskusi dan literasi usaha, para peserta juga diharapkan mampu menjalin jejaring bisnis baru setelah bertemu dengan beragam pelaku wirausaha muda.
"Ajang ini menjadi network building. Mungkin dari sini terjalin mata rantai industri. Yang satu bisa jadi pemasok bahan bagi yang lain, yang lain bisa jadi pemasar. Mudah-mudahan itu terjadi," katanya.
Imam menekankan, ajang pameran yang digelar Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora ini merupakan salah satu simpul dari rangkaian upaya pemerintah untuk menumbuhkan wirausaha.
Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Selanjutnya
Imam juga berharap rangkaian Santripreneur Expo yang digelar setiap tahun ini mampu memunculkan wirausahawan baru dengan potensi luar biasa.
"Kami yakin, mereka yang sekarang ini menjadi peserta dalam waktu 5-10 tahun ke depan menjadi wirausahawan yang tangguh, yang mampu mengangkat berbagai potensi komoditas lokal," ujar dia.
Rangkaian kegiatan pameran, edukasi, dan hiburan yang digelar Deputi Pengembangan Pemuda, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) selama tiga hari ini berlangsung semarak.
Rangkaian kegiatan seperti pameran produk, mulai kuliner kekinian, sociopreneur, pertanian, fashion, perikanan, industri kreatif, dan teknopreneur diimbangi aktivitas diskusi dan literasi kewirausahaan.
Advertisement