Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya mengimbau warga Kota Pahlawan agar mengantisipasi dampak anomali cuaca yang membuat beberapa wilayah di Jawa Timur mengalami hujan deras disertai angin kencang.
"Tahun ini anomali cuaca sangat luar biasa, salah satunya yakni mempengaruhi perubahan iklim di Indonesia, khususnya Kota Surabaya," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya, Eddy Christijanto saat menggelar media gathering di Mako Yontaifib 2 Korps Marinir, Karang Pilang Surabaya, Senin 16 Desember 2019.
Menurut dia, hasil koordinasi BPB Linmas dengan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) belum bisa dipastikan Surabaya kapan turunnya hujan yang pasti. Namun demikian, tambah dia pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar lebih mewaspadai datangnya angin kencang, dilansir dari Antara.
Advertisement
Baca Juga
Sebab, saat ini angin kencang sudah muncul di beberapa wilayah Jawa Timur, seperti Madiun, Bojonegoro dan Bangkalan. "Kalau kita lihat di data cuaca, awan itu bergerak luar biasa dari selatan ke utara, namun saat ini Surabaya terlewati terus," ujarnya,
Selain itu, kata Eddy, ada beberapa pesan dari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kepada masyarakat dalam persiapan memasuki musim hujan tersebut yakni masyarakat diimbau agar rutin melakukan pengecekan instalasi atau peralatan listrik yang ada di rumah.
Eddy mengatakan, walaupun memasuki musim hujan seperti pada tahun lalu, namun kebakaran masih sering kali terjadi. Hal ini diakibatkan karena konsleting listrik akibat air hujan.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini
Imbauan Selanjutnya
Pesan lainnya, lanjut Eddy ketika berkendara di saat turun hujan, masyarakat juga diimbau agar tidak berteduh di bawah pohon yang rindang, serta baliho-baliho yang besar. Hal ini dikarenakan ketika datangnya hujan atau air kencang, hal ini dapat berpotensi menyebabkan baliho atau pohon tersebut roboh.
"Karena kita tidak tahu potensi tumbangnya itu," lanjutnya.
Wali Kota Risma juga menyarankan kepada para orang tua agar anak-anaknya tidak main air hujan sebab dampak anomali cuaca saat ini membuat kandungan gas monoksida air hujan cukup tinggi.
"Dahulu hujan menyehatkan, tapi sekarang karena anomali musim, kandungan gas monoksida air hujan cukup tinggi dan berpotensi juga hujan batu yang kecil-kecil. Mohon dihindari anak-anak kita agar menjauh tidak hujan-hujan," terangnya.
Pesan terakhir Wali Kota Risma, lanjut dia ketika berkendara saat musim hujan, masyarakat juga diharapkan agar tidak berteduh dan parkir di bawah viaduk, fly over, halte atau jembatan penyeberangan orang (JPO).
"Mohon tidak berteduh di bawah viaduk, atau minimal ketika mau hujan pakai jas hujan dulu, sehingga tidak menganggu lalu lintas yang lain," katanya.
Advertisement