Liputan6.com, Jakarta - Siswa SDN Fatululat, Desa Fatumonas, Kecamatan Amfoang Tengah, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara (NTT), terpaksa diliburkan setelah gedung sekolah itu rusak dihantam longsor dan angin kencang.
Longsor dan angin kencang itu menyebabkan atap dan dua ruangan roboh. Sedangkan satu ruangan lainnya retak.
Advertisement
"Sementara ini para siswa diliburkan. Cuaca tidak memungkinkan sehingga kami liburkan sampai hari Rabu (12/2/2025)," ujar Camat Amfoang Tengah, Marsyuner Prayudi Bureni, Selasa 11 Februari 2025.
Advertisement
Ia mengatakan kebijakan meliburkan siswa tersebut sudah dilaporkan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kabupaten Kupang, Eliazer Teuf.
Baca Juga
"Kami menunggu Kadis untuk bersama-sama melihat langsung kondisi bangunan sekolah yang rusak," katanya.
Selain gedung sekolah, ada 31 Kepala Keluarga (KK) yang rumahnya terdampak longsor di Kampung Sonan, Dusun 1, Desa Bitobe, Kecamatan Amfoang Tengah.
Saat ini, warga sudah dievakuasi dari tempat pengungsian semula ke Gereja GMIT Pos Pelayanan Bioba Baru.
"Jumlah jiwa yang terdata hingga Minggu (9/2/2025) malam ada 74 orang dan 20 unit rumah rusak," jelasnya.
Selain mengevakuasi warga, pihaknya juga ke lokasi longsor untuk mencari warga yang masih bertahan di kebun maupun rumah guna dibawa ke posko pengungsian.
BPBD, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD), Dinas Sosial, Dispenda Kabupaten Kupang, Polsek Amfoang Selatan, serta beberapa pimpinan Gereja GMIT sudah melakukan penanggulanan kebutuhan para korban.
"Dinas Sosial, PMD dan BPBD sudah turun ke lokasi kemarin untuk mengevakuasi para korban hingga pukul 22.00 Wita baru selesai," ungkap Marsyuner.
Akses Jalan Putus
Akses jalan menuju pemukiman warga yang terdampak juga tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda dua maupun empat karena tertimbun longsor..
Hal itu menyulitkan petugas untuk melakukan evakuasi.
"Medan ke sana sangat sulit. Sehingga kami mengevakuasi warga dengan berjalan kaki menyusuri hutan sejauh 5 kilometer," ujar camat Marsyuner.
Ia menambahkan longsor itu tak berdampak pada bangunan maupun fasilitas lainnya di sekitaran Observatorium Nasional Timau.
"Untuk Observatorium Nasional Timau aman, karena masih jauh dari Kampung Sonan," tutupnya.
Advertisement