200 Ribu Lebih Sapi Perah di Jawa Timur Masih Kurang

Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong peternak untuk mengembangkan produksi sapi perah, menyusul produksi sapi perah saat ini masih belum banyak.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Des 2019, 17:00 WIB
Diterbitkan 17 Des 2019, 17:00 WIB
Denmark
Peternakan Sapi Perah Penghasil Susu Organik di Denmark (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Peternakan Pemerintah Provinsi Jawa Timur mendorong peternak untuk mengembangkan produksi sapi perah, menyusul produksi sapi perah saat ini masih belum banyak.

Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Veteriner (Kesmavet) Dinas Peternakan Jawa Timur, drh Juliani Poliswari mengatakan, saat ini produksi sapi perah di Jawa Timur sebanyak 283.364 ekor.

"Dari jumlah itu, hanya tumbuh sekitar 3,6 persen per tahun," kata dia di sela melepas ke pasaran sapi perah berkualitas tinggi dari Pusat Pembesaran Pedet (Calf Rearing Center), yang dikembangkan PT Arla Indofood bekerja sama dengan Koperasi Peternak Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan dan PT Indolakto, di Pasuruan, Jawa Timur, dilansir dari Antara.

Ia mengemukakan, dari jumlah populasi itu mampu memproduksi susu sebanyak 512.847 ton per tahun atau mengalami pertumbuhan sebanyak 1,8 persen per tahun dengan asumsi setiap ekor hanya mampu memproduksi susu sebanyak 10 liter per harinya.

"Untuk menggenjot produksi sapi perah di Jawa Timur, salah satunya melakukan program insemenasi buatan khusus untuk kelahiran sapi perah betina," kata dia.

Sementara itu, Ketua Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan Nongkojajar Koesnan mengatakan, dengan adanya pembesaran sapi unggulan berkualitas tinggi yang dikembangkan itu, tentunya bisa membantu para peternak untuk meningkatkan produksi mereka.

"Saat ini terdapat sebanyak 21.500 sapi perah milik anggota kelompok kami, dengan produksi susu sebanyak 115 ribu liter per harinya. Melalui pembesaran pedet (anakan sapi) tentunya bisa mengurangi beban petani, untuk mendapatkan bibit sapi perah dengan kualitas bagus," katanya di Pasuruan, Jawa Timur.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Langkah yang Ditempuh

Denmark
Peternakan Sapi Perah Penghasil Susu Organik di Denmark (Foto: Aditya Eka Prawira/Liputan6.com)

Ciptadi Sukono selaku Managing Director PT Arla Indofood pada kesempatan itu menjelaskan, pihaknya saat ini mengembangkan peternakan sapi perah lokal dengan praktik pengembangbiakan pedet yang baik (good rearing practice).

"Hal ini yang bertujuan untuk membantu para peternak lokal dalam penyediaan sapi perah yang berkualitas," katanya.

Ia menjelaskan, populasi sapi perah yang hanya mengandalkan kelahiran alami menjadi salah satu penyebab produksi susu nasional tumbuh tipis.

"Tantangan ini tak pelak menjadikan kualitas dan kuantitas susu sapi lokal masih di bawah standar," katanya.

Ia mengatakan, sebagai bentuk tanggung jawab perusahaan dalam membantu menjawab tantangan industri susu nasional, PT Arla Indofood mengembangkan peternakan sapi perah lokal yang berkelanjutan melalui dibangunnya Pusat Pembesar Pedet hasil kerja sama dengan KPSP Setia Kawan dan PT Indolakto di Pasuruan, Jawa Timur.

"Kami berharap dengan adanya inisitiaf ini para peternak lokal dapat terbantu untuk memiliki sapi perah yang berkualitas, menggantikan sapi-sapi mereka yang sudah mulai tidak produktif, dengan harga yang terjangkau," kata dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya