Partai NasDem Bakal Telusuri Penyebar Spanduk Provokasi Tolak Omnibus Law

Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya menuturkan, spanduk tersebut sempat muncul di beberapa tempat antara lain di Jakarta, Banten dan Bali.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 07 Mar 2020, 20:33 WIB
Diterbitkan 07 Mar 2020, 20:33 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Partai NasDem angkat bicara terkait munculnya spanduk provokasi yang mengatasnamakan NasDem yang menyerang Presiden Joko Widodo (Jokowi). Di spanduk itu terdapat gambar Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Spanduknya sempat muncul di beberapa tempat, yaitu di Jakarta, Banten dan Bali," kata Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, Sabtu (7/3/2020).

Willy mengaku terkejut munculnya spanduk tersebut. Lantaran, spanduk itu bertuliskan Partai NasDem menolak Omnibus Law. "Padahal, Fraksi Partai NasDem di DPR RI paling terdepan mendukung Omnibus Law. Kalian bisa cek ombak di fraksi partai lain, bahwa NasDem yang pasang badan terdepan untuk Omnibus Law," kata dia.

Willy heran ada pihak yang coba mengadu domba antara NasDem dengan Presiden Jokowi. Ia menyebut pemasang spanduk tidak lebih dari seorang pengecut. 

"Pemasang spanduk itu adalah pengecut. Entah apa maksudnya, tetapi tindakan itu adalah tindakan seorang pengecut. Dia ingin menolak sesuatu, tetapi dengan menggunakan nama orang lain. Sama sekali tidak terpuji. Kalau mau menolak, yang jantan," tegas dia.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Bakal Ditelusuri

Willy mengaku belum mengetahui siapa aktor di balik aksi tersebut. Awalnya dia menganggap tindakan itu, sebagai upaya pihak tertentu untuk mencari perhatian NasDem. Oleh karena itu, sejak muncul pertama kali di Jakarta, spanduk itu langsung diturunkan.

Bagi Willy, bukan materinya benar atau salah yang menjadi persoalan. Sikap menolak atau mendukung sesuatu itu hal biasa di alam demokrasi saat ini. Namun mencatut nama pihak lain dan tidak jantan dalam menyatakan sikap diri, itulah yang menjadi soal utamanya.

"Karena ini sudah berulang kali, maka Partai akan serius menelusuri siapa pihak yang melakukan tindakan tak patut ini. Setelah itu kita akan ambil langkah hukumnya," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya