Dampak Corona COVID-19, Unesa Ganti Skripsi dengan Karya Ilmiah

Penyusunan artikel ilmiah ini akan menjadi kendala di jurusan yang membutuhkan peran masyarakat, uji coba dan eksperimen. Misalnya saja, di Fakultas MIPA, Jurusan Seni dan Fakultas Ilmu Olahraga.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Apr 2020, 04:00 WIB
Diterbitkan 03 Apr 2020, 04:00 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Universitas Negeri Surabaya (Foto:Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Universitas Negeri Surabaya (Unesa) menetapkan artikel ilmiah sebagai pengganti mata kuliah skripsi karena dampak dari virus corona atau COVID-19 yang meluas.

"Kebijakan ini tertuang melalui surat edaran Rektor nomor B/17447/UN38/HK.01.01/2020 yang merupakan bentuk komitmen kampus dalam menerapkan physical distancing sebagai upaya dalam pencegah penyebaran COVID-19," kata Humas Unesa, Vinda Maya Setianingrum di Surabaya, Kamis, 2 Apri 2020.

Dia mengatakan pergantian skripsi menjadi artikel ilmiah ini dikhususkan bagi mahasiswa di semester genap yang mengambil skripsi karena melihat virus corona baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19 semakin meluas.

"Namun penyusunan artikel ilmiah ini akan menjadi kendala di jurusan yang membutuhkan peran masyarakat, uji coba dan eksperimen. Misalnya saja, di Fakultas MIPA, Jurusan Seni dan Fakultas Ilmu Olahraga," kata dia, dilansir dari Antara.

Menurut Vinda, untuk fakultas ilmu sosial perubahan skripsi menjadi artikel ilmiah ini tidak berpengaruh. Karena data dan penelitian bisa melakukan google form untuk mendapat responding.

"Namun untuk FMIPA yang ada uji coba, ekperimen, laboratorium dan sebagainya. Salah satu di antaranya bisa menggunakan simulasi. Yang berdampak juga di Fakultas Ilmu Pendidikan karena harus membuat perangkat pembelajaran yang harus diimplementasikanke siswa dan guru," katanya di Surabaya.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Pengambilan Data

Unesa memberikan solusi dengan hanya sampai di tahap pembuatan perangkat pembelajaran. Untuk uji coba tidak digunakan. "Lebih pada penggantian metode seperti data primer diganti sekunder. Yang penting kaidah keilmuan dan keilmiahan tetap," imbuh dia.

Sedangkan untuk fakultas teknis seperti Jurusan Informatika juga sampai di tahap pembuatan aplikasi. Untuk selanjutkan akan disimulasikan di hadapan dosen pebimbing dan tiga dosen ahli (valigator) sebagai pengganti implementasi aplikasi yang dibuat.

"Yang bermasalah ini di pengambilan data, karena banyak mahasiswa juga belum melakukan pengambilan data. Jadi skema ini yang akan dibahas masing-masing fakultas," urainya.

Vinda menambahkan jika kebijakan ini akan berlaku hingga Juni mendatang atau di akhir semester genap. Setelah itu pihaknya akan membahas kebijakan lanjutan dengan melihat perkembangan penyebaran COVID-19.

 

Penulisan Artikel Ilmiah

Orangtua Mahasiswa Unesa
Orangtua mahasiswa Unesa memantau perkembangan anak-anaknya di Natuna melalui media massa. (Liputan6.com/ Dian Kurniawan)

Sementara itu, Dekan FMIPA Unesa Prof Madlazim menuturkan untuk penulisan artikel ilmiah di fakultasnya ada empat skema yang bisa dilakukan mahasiswa apabila belum memiliki data untuk penelitian.

Pertama, bisa study pustaka dalam poin ini mahasiswa tidak dihruskan untuk melakukan eksperimen melainkan melakukan analisa. Kedua, mahsiswa bisa menggunakan data sekunder yang sudah diperoleh oleh dosen pebimbingnya. Ketiga, mahasiswa bisa mendapatkan data sekunder milik orang lain asal mendapat ijin.

"Karena skripsi ini merupakan latihan penelitian. Jadi mereka bisa memilih skema mana yang akan digunakan. Apalagi ini kondisinya siaga COVID-19," ujar dia.

Terakhir, sambung dia, bisa menggunakan data praktikum karena mereka sebelumnya telah melakukan praktikum. Namun Dosen pebimbing memberi kewenangan apakah layak untuk diangkat dalam artikel ilmiah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya