Liputan6.com, Jakarta - Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya, Jawa Timur angkat bicara mengenai ada ratusan masjid dan musala yang mengadakan ibadah Salat Tarawih dan Salat Jumat saat penerapan aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Ketua PCNU Surabaya Achmad Muhibbin Zuhri menuturkan, sebenarnya sudah banyak masjid dan mushala yang mengikuti seruan atau imbauan ulama, termasuk dari NU dan pemerintah selama pelaksanaan PSBB.
"Kita bisa memaklumi. Ada orang masih berat, sesuatu yang sudah menjadi inhern dalam kebiasaan hidup sehari-hari, tiba-tiba harus dihentikan. Itu suatu shock dan ini harus ditangani secara persuasif," ujar dia, seperti dikutip dari Antara, Jumat (8/5/2020).
Advertisement
Baca Juga
Berdasarkan data Kementerian Agama (Kemenag) ada sekitar 290 dari 2.504 masjid dan musala di Surabaya yang melaksanakan ibadah Salat Tarawih di tengah pemberlakuan PSBB.
Sedangkan sekitar 96 masjid di Surabaya yang masih melaksanakan Salat Jumat. Muhibbin berharap petugas Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) dan pihak kelurahan lebih aktif melakukan pendekatan.
"Untuk penyadaran ini, lanjut dia, bukan hal yang mudah, tapi tetap harus kita lakukan bersama-sama," ujar dia.Â
"Tidak ada salahnya ibadah di rumah dalam kondisi seperti ini. Pada bulan Ramadan ini semua harus tetap gembira. Seorang mukmin akan sedih kalau melakukan maksiat. Makanya, dengan di rumah saja justru mengajarkan kita betapa nikmatnya bisa menjadi imam bagi anak dan istri," ia menambahkan.
Selain itu, lanjut dia, yang terpenting lagi dari semua itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya harus menginstruksikan kepada semua warga Kota Pahlawan itu untuk berdoa dan bertobat kepada Allah SWT. "Kemenangan rakyat Surabaya dalam perang 10 November itu berkat kekuatan doa dan ikhtiar," kata dia.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Ratusan Masjid dan Musala Masih Gelar Salawat di Surabaya
Sebelumnya, masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ternyata masih ada 290 masjid dan musala di Surabaya yang menggelar tarawih berjamaah. Tidak hanya itu, 96 masjid si Surabaya juga masih menggelar salat Jumat berjamaah.
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya sudah menyarankan kepada seluruh anggotanya untuk melaksanakan salat lima waktu berjamaah bersama keluarga di rumah saja untuk meminimalkan risiko penularan Corona Covid-19. Meskipun demikian, Ketua PCNU Kota Surabaya Achmad Muhibbin Zuhri tidak menampik warga NU masih melaksanakan salat Jumat di masjid dengan menerapkan protokol kesehatan.
Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kota Surabaya juga sudah mengeluarkan surat edaran berisi imbauan kepada pengurus masjid dan musala agar tidak menyelenggarakan salat lima waktu berjamaah dan salat Jumat supaya bisa meminimalkan risiko penularan Corona Covid-19.
"Kunci keberhasilan dari PSBB ini adalah kepatuhan masyarakat terhadap Perwali 16/2020 tentang PSBB," ujar Eddy Christijanto, Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Surabaya, seperti yang dikutip dari Antara, Selasa, 5 Mei 2020.
Pedoman PSBB dalam Penanganan Corona Covid-19 di Kota Surabaya antara lain mencakup pembatasan aktivitas di luar rumah serta pembatasan kegiatan keagamaan berjamaah di rumah ibadah atau tempat tertentu.
Advertisement