Pemprov Jatim Bakal Siapkan Sistem Ganjil Genap di Seluruh Pasar

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur (Jatim), Drajat Irawan menuturkan, terus rapat kordinasi dengan dinas perdagangan kabupaten/kota yang ada di Jatim.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 20 Mei 2020, 09:59 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2020, 09:57 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Konferensi pers perkembangan kasus virus corona baru yang memicu COVID-19 di Gedung Grahadi, Selasa (19/5/2020) (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Timur (Jatim), Drajat Irawan menuturkan, tengah berupaya menyiapkan penataan operasional pasar seperti pemberlakuan ganjil genap. 

"Seizin ibu gubernur kami siapkan langsung aplikasinya. Berapa kemudian, pasar-pasar yang sudah melakukan ganjil genap. Ini kami masukkan dalam suatu sistem data pasar. Berapa pasar yang terdampak dan sampai kapan? Berapa pasar yang sudah online?" ujar dia dalam konferensi pers di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa malam, 19 Mei 2020.

Dirinya mengaku terus rapat kordinasi dengan dinas perdagangan kabupaten/kota yang ada di Jatim untuk mematangkan rencana penataan pasar. Sejauh ini, kata dia, pemerintah daerah menyambut positif rencana tersebut. 

Tinggal selanjutnya sosialisasi kepada pedagang pasar. Sebab, seperti hal yang telah diterapkan di Pasar Klojen Kota Malang, pemberlakuan ganjil genap ini melibatkan paguyuban pedagang pasar. 

"Di Malang melibatkan paguyuban pedagang pasar agar patuh menerapkan protokol Covid-19," tegasnya. 

Pemberlakukan pasar ganjil genap ini bukan berarti satu hari buka, kemudian tutup. Ia mencontohkan, di satu pasar ada lima pedagang daging ayam, ini nanti beri nomor. 

Setiap kios di pasar yang mendapatkan nomor ganjil akan buka lebih dulu, kemudian esok hari ganti yang genap. Begitu dengan komoditas lain seperti daging sapi, atau sayuran. 

"Artinya, setiap kartu merepresentasikan komoditas yang ada, dan ini sudah dicoba di beberapa pasar di Malang, salah satunya di Klojen. ternyata direspons baik dan segera diwujudkan di beberapa pasar lain di Jatim," tutur dia.

Saksikan Video di Bawah Ini

Khofifah Minta Format Ganjil Genap Berlaku di Pasar Tradisional Jatim

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov) berharap pelaksanaan format ganjil genap di pasar tradisional dapat dilakukan di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menuturkan, penerapan format ganjil genap di pasar tradisional untuk tetap menjaga roda ekonomi dan kesehatan baik penjual serta pembeli.

"Jangan sampai pasarnya tutup, proses jual beli perdagangan tetap jalan, tetapi menjaga kesehatan juga harus dilakukan," ujar Khofifah, Kamis, 14 Mei 2020.

Khofifah mengharapkan, pelaksanaan format ganjil genap di Pasar Klojen dapat juga diikuti pasar lainnya. Rencana ada 26 pasar lain yang akan diterapkan format ganjil genap di Kota Malang yang dimulai Jumat, 15 Mei 2020.

"Besok, kata Pak Wali, 26 pasar di kota Malang   akan menggunakan ganjil genap semua. Semoga efektif untuk menjaga perekonomian masyarakat tetapi kesehatan tetap terlindungi," tutur Khofifah. 

Pelaksanaan format ganjil genap dilakukan dengan sistem penomoran di setiap stand pedagang sebagai acuan jadwal berjualan di pasar tradisional. Pada hari pertama sosialisasi PSBB ini, jadwal penjual bernomor stand ganjil yang mendapat giliran berjualan. Sementara stand dengan nomor genap bisa berjualan esok hari.

"Masing-masing penjual sudah tahu, bahwa hari ini yang ganjil yang berjualan. Besok yang genap yang berjualan," ujar dia.

Protokol Kesehatan

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Dengan format seperti ini, terlihat beberapa stand kosong tanpa penjual maupun barang dagangannya. Sehingga, format physical distancing atau jaga jarak pun bisa tetap terjaga. Protokol kesehatan lainnya juga terlihat di setiap penjuru pasar. 

Penempatan hand sanitizer dan pengukuran suhu tubuh juga terlihat di pintu masuk pasar. Hal tersebut tak lain untuk menjaga securitas pada penjual dan pembeli yang tengah berbelanja.

"Jadi physical distancing berseiring dengan proses perekonomian supaya roda ekonomi tetap bergulir," ujar doa.

Didampingi Walikota Malang Sutiaji, Khofifah juga menyampaikan harapan besar agar format ganjil genap juga bisa diterapkan di wilayah selain Malang Raya.

"Format ini tidak hanya untuk yang sedang PSBB, saya rasa se-Jawa Timur dan daerah-daerah lain juga bisa dijadikan role model," ujar Khofifah. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya