Pasar Simo dan Simo Gunung Kembali Buka, Pembeli Tanpa Masker Tak Dilayani

Pasar itu sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19, termasuk adanya penyekatan pedagang.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Mei 2020, 06:00 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2020, 06:00 WIB
Pasar Tradisional di Surabaya
Pasar Tradisional di Surabaya (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta - Pasar Simo di Jalan Simo Kalangan dan Pasar Simo Gunung di Jalan Banyuurip, Kota Surabaya, Jawa Timur beroperasi kembali pada Selasa, 19 Mei 2020 setelah ditutup sejak 7 Mei karena ada pedagang yang positif COVID-19.

Humas Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Jaini di Surabaya mengatakan, pembukaan kembali kedua pasar tersebut lebih cepat sehari dari rencana semula yang dijadwalkan Rabu, 20 Mei 2020.

"Itu kebijakan direksi. Yang pasti di dua pasar itu sudah menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk memutuskan mata rantai penyebaran COVID-19, termasuk adanya penyekatan pedagang," katanya, Selasa, 18 Mei 2020, dilansir dari Antara.

Camat Sukomanunggal Lakoli sebelumnya mengatakan pihaknya tidak ingin ada perpanjangan masa karantina pasar yang terkenal dengan sebutan Pasar Asem itu, sebab banyak pedagang yang mengeluh kepadanya.

Ia juga berharap antara protokol kesehatan dengan denyut nadi perekonomian warga Surabaya juga sama-sama diperhatikan, sehingga salah satu solusinya adalah dilakukan pengaturan pasar yang telah disepakati pedagang.

 

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

Pembeli Wajib Pakai Masker

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pasar Genteng Surabaya (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Pengaturan tersebut adalah mengatur jarak antar-pedagang, memperbanyak wastafel, serta memakai masker. Hal itu juga berlaku bagi para pembeli, pembeli tanpa menggunakan masker tak akan dilayani.

"Kami juga akan bekerja sama dengan dinas kesehatan untuk menggelar rapid test dan menyiapkan pemeriksaan suhu tubuh. Bila ditemukan reaktif, akan dilakukan SOP kesehatan, namun tidak sampai menutup pasar secara total, tapi hanya menutup satu lapak yang ditempati pedagang reaktif itu dan lapak yang ada di sekitarnya," katanya.

Koordinator pedagang Suparno mengaku siap mendukung kebijakan pemerintah dalam mengatur pedagang pasar asalkan tidak sampai menutup pasar secara keseluruhan.

"Kami berharap pemerintah untuk merelakan kami mencari nafkah, yang penting kami tetap bisa bekerja lagi. Kami siap mendukung semuanya," kata Suparno di Surabaya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya