Jatim Kembali Catatkan Tambahan Kasus Baru COVID-19 Terbanyak pada 22 Juni 2020

Dari tambahan kasus baru Corona COVID-19 sebanyak 954 orang di Indonesia, sebanyak 315 orang dari Jawa Timur pada 22 Juni 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jun 2020, 21:34 WIB
Diterbitkan 22 Jun 2020, 16:30 WIB
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19.
Ilustrasi coronavirus, virus corona, koronavirus, Covid-19. Kredit: Fernando Zhiminaicela via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Jawa Timur (Jatim) kembali mencatatkan tambahan kasus baru Corona COVID-19 terbanyak di Indonesia pada Senin, 22 Juni 2020. Dari tambahan kasus baru Corona COVID-19 sebanyak 954 orang di Indonesia, 315 orang dari Jawa Timur.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan COVID-19 di Indonesia, Achmad Yurianto menuturkan, spesimen diperiksa hingga Senin, 22 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, ada 10.926 spesimen.

Jadi total pemeriksaan menjadi 650.311 spesimen. Angka tersebut turun karena ada laboratorium terutama laboratorium rumah sakit yang libur dan baru mulai aktivitas pada awal pekan ini.

"Hari Minggu kemarin ada 20 laboratorium yang tak lakukan pemeriksaan karena libur. Sebagian besar ini adalah laboratorium rumah sakit, libur dari aktivitas dan mulai aktivitas Senin pagi hari ini," ujar dia saat konferensi pers, Senin (22/6/2020).

Dari hasil pemeriksaan didapatkan jumlah kasus positif COVID-19 sebanyak 954 orang sehingga total positif Corona COVID-19 sebanyak 46.845 orang.

"Kita perhatikan sebarannya tertinggi laporkan kasus pada hari ini, provinsi Jawa Timur sebanyak 315 orang dan sembuh 66 orang," ujar Yurianto.

Berdasarkan laporan media harian COVID-19 pada 22 Juni 2020 pukul 12.00 WIB, Jawa Timur mencatat tambahan kasus baru positif COVID-19 sebanyak 315 orang sehingga menjadi 9.857 orang.

Pasien sembuh dari Corona COVID-19 sebanyak 66 orang sehingga total menjadi 2.855 orang di Jawa Timur. Pasien meninggal karena Corona COVID-19 di Jawa Timur sebanyak 13 orang sehingga total menjadi 728 orang.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Selanjutnya

Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Yurianto menambahkan, DKI Jakarta mencatat kasus konfirmasi positif sebanyak 127 orang dan sembuh 74 orang. Sulawesi Selatan mencatat 111 orang dan 38 orang sembuh dari COVID-19. Kalimantan Selatan mencatat 89 kasus baru dan 10 sembuh, Sumatera Selatan ada 60 kasus baru dan 17 sembuh.

 "Ada 19 provinsi laporkan kasus baru di bawah 10 orang bahkan 11 orang tanpa ada kasus baru,” kata dia.

Ia menambahkan, beberapa provinsi jumlah kasus sembuh lebih banyak dibandingkan kasus konfirmasi positif Corona COVID-19 antara lain di Jawa Barat sebanyak 17 kasus dan sembuh 24 orang.

Kemudian Nusa Tenggara Barat (NTB) ada 11 kasus baru dan 13 sembuh. Gorontalo mencatat ada tambahan tiga kasus baru dan empat sembuh, Yogyakarta tidak ada kasus baru dan tujuh sembuh, Kalimantan Barat tidak ada kasus baru dan tiga sembuh.Lalu Sumatera Barat tidak ada kasus baru dan dua sembuh.

Yurianto menuturkan, ada sebanyak 331 pasien sembuh dari Corona COVID-19 sehingga total menjadi 18.735 orang hingga 22 Juni 2020. Pasien meninggal sebanyak 35 orang sehingga total 2.500 orang. Kasus orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 43.500 dan pasien dalam pengawasan (PDP) sebanyak 12.999 orang.

"COVID-19 sudah terdampak pada 440 kabupaten dan kota di 34 provinsi," kata dia.

Jaga Jarak Kunci untuk Cegah COVID-19

FOTO: Penerapan Pembatasan Penumpang Dalam Gerbong KRL
Penumpang menerapkan jaga jarak aman saat duduk dalam gerbong KRL tujuan Jakarta di Stasiun Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/6/2020). PT KCI membatasi jumlah penumpang 35- 40 persen dari kapasitas untuk jaga jarak aman antarpengguna KRL atau sekitar 74 penumpang per gerbong. (merdeka.com/Arie Basuki)

Ia pun mengingatkan untuk kembali menjaga jarak sebagai kunci untuk mencegah penularan COVID-19.

"Oleh karena itu pastikan kita mampu jaga jarak dari semua aktivitas sosial kita termasuk menggunakan masker. Cara ini efektif untuk kendalikan sebaran ini," ujar dia.

Ia menambahkan, bertambahnya kasus hari per hari di sejumlah provinsi karena kepatuhan terhadap protokol kesehatan belum dioptimalkan masyarakat. Jadi ia mengimbau agar masyarakat saling mengingatkan dengan cara baik, saling menjaga agar tak tertular COVID-19.

"Melindungi orang-orang yang rentan akibat buruk pada orangtua, lansia, orang ada penyakit penyerta termasuk anak kita, balita dan ibu hamil," ujar dia.

Ia pun mengapresiasi masyarakat yang selama ini sudah mematuhi protokol kesehatan dan mengharapkan dapat mengingatkan orang lain dengan cara baik.

"Melindungi diri, menjalankan protokol kesehatan bukan karena tekanan tapi karena tak ingin sakit, kita semua lakukan ini baik, bekerja sama dengan bangun kesadaran kolektikf kita, kita pasti bisa," ujar dia.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya