Kata Pengamat Ekonomi Unej Soal Program Pemulihan Ekonomi

Pengamat ekonomi Universitas Jember (Unej) Adhitya Wardhono menanggapi pidato Presiden Joko Widodo

oleh Liputan6.com diperbarui 16 Agu 2020, 18:00 WIB
Diterbitkan 16 Agu 2020, 18:00 WIB
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi
Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi

Liputan6.com, Surabaya- Pengamat ekonomi Universitas Jember (Unej) Adhitya Wardhono menanggapi pidato Presiden Joko Widodo pada sidang tahunan MPR RI tahun 2020 yang digelar di Gedung MPR/DPR/DPD pada Jumat (14/8/2020) di Jakarta. Ia menilai segala program pemulihan ekonomi sangat tergantung pada kebijakan fiskal pemerintah.

"Namun seperti biasanya, implementasinya menjadi masalah besar antara aspek good governance dan kreativitas inovasi birokrasi dalam menyikapi masalah di lapangan," ujarnya Kabupaten Jember, seperti yang dikutip dari Antara, Sabtu (15/8/2020).

Menurut Adhitya, perlu regulasi yang memperlonggar ruang gerak pengambil keputusan di daerah dalam implementasi pemulihan ekonomi di daerah.

Ia memaparkan semua skenario pemulihan ekonomi berangkat dari keyakinan penemuan vaksin secepat mungkin ditemukan. Artinya pemulihan ekonomi nasional melalui RAPBN 2021 sangat tergantung penemuan vaksin apapun skenario yang dibuat.

"Sehingga pilihan temanya pada aspek kebijakan fiskal RAPBN 2021 yakni percepatan pemulihan ekonomi dan penguatan reformasi. Tahun 2021 menjadi masa yang penting dalam proses akselerasi pemulihan ekonomi nasional dari dampak pandemi," ucapnya.

Ia menuturkan pada 2021 masih tetap berpegang pada komitmen meningkatkan daya beli konsumsi masyarakat adalah dengan mengeglontor uang beredar di masyarakat melalui program-program sosial produktif, bantuan tunai, gerakan stimulus lainnya. Namun, masih harus dianalisis lagi untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi.

"Ujungnya adalah peningkatan daya beli masyarakat karena melalui itu pemulihan ekonomi akan dimungkinkan terjadi melalui determinan konsumsi," kata Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unej itu.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya