Kadin Jatim Minta Pemerintah Buat Terobosan agar UMKM Bisa Akses Perbankan

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menuturkan, syarat bankable membuat serapan subsidi program pemulihan ekonomi nasional untuk penanganan pandemi COVID-19 sangat rendah.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Agu 2020, 19:25 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2020, 19:24 WIB
Pemberdayaan UMKM dengan KUR Berbunga Rendah
Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah industri Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM terus mendongkrak UMKM dengan menyediakan Kredit Usaha Rakyat (KUR) berbunga cukup rendah, yakni 6 persen. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur mendorong pemerintah membuat terobosan bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang belum bankable atau belum mengerti perbankan dalam mendapatkan kredit. Hal ini supaya perekonomian masyarakat dapat bergerak cepat.

Ketua Umum Kadin Jatim Adik Dwi Putranto menuturkan, syarat bankable membuat serapan subsidi program pemulihan ekonomi nasional untuk penanganan pandemi COVID-19 sangat rendah.

Sejak 11 Mei 2020, kata dia, pemerintah telah menerbitkan PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang program pemulihan subsidi untuk penyelamatan ekonomi nasional dengan menggelontorkan subsidi bunga sebesar Rp34,15 triliun yang disalurkan kepada 60,66 juta rekening penerima manfaat.

Akan tetapi, yang bisa mengakses bantuan subsidi itu hanya UMKM yang sudah bankable, yang jumlahnya hanya sekitar 20 persen dari total UMKM ada.

"Sementara sisanya sebesar 80 persen itu belum bisa mengakses (perbankan). Ini yang harus dipikirkan karena sebenarnya mereka ini kebanyakan UMKM yang memiliki prospek dan kinerja yang bagus," ujar Adik, seperti dikutip dari Antara, Jumat (21/8/2020).

Ia menuturkan, UMKM memiliki karakter lebih tahan terhadap situasi krisis, tetapi mereka juga memiliki kelemahan karena tidak banyak yang telah melek IT sehingga di masa pandemi banyak yang kalang kabut karena tidak siap dengan pembatasan pergerakan fisik konsumen.

"Keberlangsungan kinerja UMKM ini memang harus menjadi prioritas, karena sumbangannya besar kepada ekonomi daerah. Bahkan kontribusi sektor UMKM terhadap kinerja ekonomi Jawa Timur hampir mencapai 90 persen," ujar dia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Kadin: Bisnis UMKM Punya Prospek Bagus

Pemberdayaan UMKM dengan KUR Berbunga Rendah
Pekerja menyelesaikan produksi kulit lumpia di rumah industri Rusun Griya Tipar Cakung, Jakarta, Kamis (28/11/2019). Penyediaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah diharapkan dapat menjadi peluang bagi pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnis dan daya saing. (merdeka.com/Iqbal Nugroho)

Wakil Ketua Umum Kadin Jatim, M Rizal menambahkan, pemerintah harus berpikir out of the box agar UMKM bisa diselamatkan karena sesungguhnya bisnis UMKM memiliki prospek yang bagus, visible, kontinyu produksi dan kualitasnya, tetapi belum bankable.

"Program PEN (Pemulihan Ekonomi Nasional) untuk UMKM juga tidak sepenuhnya dipahami dan dimanfaatkan oleh UMKM karena kurangnya sosialisasi. Untuk itulah, Kadin Jatim berupaya membantu menyebarluaskan informasi tersebut agar semakin banyak UMKM yang bisa dijangkau," ujar dia.

Kadin Jatim, kata dia, telah menfasilitasi pertemuan nasabah UMKM dengan perbankan Himbara yang telah diberi tanggungjawab untuk melakukan penyaluran Program PEN tersebut, di antaranya dengan BNI dan Mandiri.

"Pertemuan sudah kami gelar dua kali. Pertama dengan BNI dan yang kedua dengan Bank Mandiri. Selanjutnya bisa kita menggandeng bank lainnya seperti BRI untuk lebih mendekatkan diri kepada konsumen, melakukan sosialisasi dan jemput bola agar program ini bisa maksimal dilaksanakan," kata Rizal.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya