Tanggapan Pemkot Terkait Surabaya Kembali Zona Merah COVID-19 di Peta Risiko

Wakil Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Surabaya, Irvan Widyanto menuturkan, faktor dari libur panjang Idul Adha juga turut berdampak terhadap penambahan kasus positif COVID-19.

oleh Agustina Melani diperbarui 22 Agu 2020, 13:16 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2020, 13:15 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) menyatakan testing masif dan faktor libur Idul Adha turut mempengaruhi jumlah kasus akumulasi positif COVID-19. Hal ini juga berdampak terhadap status zona di peta risiko dari zona oranye menjadi

Wakil Sekretaris Gugus Tugas COVID-19 Surabaya, Irvan Widyanto menuturkan, faktor dari libur panjang Idul Adha juga turut berdampak terhadap penambahan kasus positif COVID-19. 

Selain itu, Pemerintah Kota Surabaya juga sebelumnya mendapatkan bantuan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang juga turut meningkatkan jumlah testing di Surabaya.

Melihat data dari infocovid19.jatimprov.go.id, ada tambahan kasus positif COVID-19 sebanyak 2.750 pada periode 1-21 Agustus 2020. Tambahan kasus positif terbanyak mencapai 206 orang pada 15 Agustus 2020.

Pemkot Surabaya Bakal Tingkatkan Tracing

Irvan mengatakan, pihaknya akan terus meningkatkan tracing atau pelacakan dan diikuti dengan testing masif. Demikian juga dengan kapasitas karantina di Asrama Haji Sukolilo dan hotel. "Tracing kita tingkatkan, diikuti dengan testing masif, kapasitas karantina juga tingkatkan," ujar Irvan saat dihubungi Liputan6.com lewat pesan singkat, Sabtu, (22/8/2020).

Irvan juga mengingatkan warga saat libur panjang untuk menghindari kerumunan dan selalu memakai masker.

Sebelumnya Surabaya, Jawa Timur kembali berstatus zona merah atau berisiko tinggi penularannya setelah sempat zona oranye atau berisiko sedang selama sembilan hari.

Anggota Gugus Kuratif Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim, dr Makhyan Jibril membenarkan hal tersebut dan telah ditampilkan pada laman Satgas COVID-19 Pusat di http://covid19.go.id/peta-risiko

"Surabaya dari sebelumnya sempat zona oranye (jingga), sekarang kembali menjadi merah, maka otomatis Satgas COVID-19 Jatim juga mengikuti. Karena zona itu kewenangan pusat," ujar dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Perkembangan COVID-19 di Surabaya pada 21 Agustus 2020

Ilustrasi Covid-19, virus corona
Ilustrasi Covid-19, virus corona. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Mengutip data infocovid.jatimprov.go.id pada 21 Agustus 2020,  total kasus kumulasi konfirmasi positif COVID-19 mencapai 11.241, sembuh mencapai 8.501, dan meninggal 879.

Sementara itu, recovery rate mencapai 75,62 persen dan fatality rate mencapai 7,82 persen. Kasus aktif di Surabaya kini sebanyak 1.861 orang. Kasus aktif adalah jumlah kasus positif yang sedang dalam perawatan dan isolasi mandiri dibagi jumlah kasus kumulatif di wilayah masing-masing.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya