Profil Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin yang Meninggal akibat COVID-19

Berikut profil Nur Ahmad Syaifuddin yang menjabat sebagai Plt Bupati Sidoarjo sejak Januari 2020.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 22 Agu 2020, 21:55 WIB
Diterbitkan 22 Agu 2020, 21:54 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Kabar duka datang dari Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur. Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin tutup usia pada Sabtu, 22 Agustus 2020.

Berikut profil Nur Ahmad Syaifuddin yang menjabat sebagai Plt Bupati Sidoarjo sejak Januari 2020:

Nur Ahmad Syaifuddin, pria kelahiran Desa Janti, Kecamatan Waru, Sidoarjo, Jawa Timur tersebut memiliki istri Hj. Turidatus Salimah.

Almarhum yang akrab disapa Cak Nur meninggalkan tiga orang putra antara lain Ulyatul Muroddah, Muhammad Abdul Aziz dan Muhammad Hanif Mubarok. 

Nur Achmad merupakan kader PKB Kabupaten Sidoarjo. Dia pernah menjadi anggota DPRD Kabupaten Sidoarjo pada periode 2010-2015. Ia kemudian didapuk mendampingi Saiful Ilah menjadi Wakil Bupati Sidoarjo.

Cak Nur resmi menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Sidoarjo pada Selasa 14 Januari 2020, setelah dilantik Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Pelantikan dilaksanakan di gedung Negara Grahadi Surabaya. Cak Nur menjadi Plt Bupati Sidoarjo setelah bupati sebelumnya Saiful Ilah terjerat kasus korupsi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Kata Dokter soal Riwayat Medis Plt Bupati Sidoarjo Sebelum Tutup Usia

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Plt Bupati Sidoarjo sekaligus Ketua Gugus Tugas Covid-19 Nur Ahmad Syaifuddin (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Sidoarjo Provinsi Jawa Timur Atok Irawan menjelaskan riwayat medis Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifudin sebelum meninggal. Plt Bupati Sidoarjo itu meninggal diduga positif terpapar virus corona COVID-19.

"Setelah melihat gejala dan juga keluhan beliau (Nur Ahmad) diduga memang terpapar COVID-19," katanya di Sidoarjo, Sabtu, 22 Agustus 2020.

Ia menceritakan, pada Rabu, 19 Agustus 2020 sekitar pukul 14.00 WIB almarhum sempat meminta untuk difoto torak karena mengeluh batuk, panas dan sesak nafas.

"Kemudian dari hasil foto torak tersebut ada pneumonia di sebelah kiri. Selanjutnya saya menyarankan kepada beliau untuk rawat inap masuk rumah sakit," katanya, dilansir dari Antara.

Akan tetapi, kata dia, beliau bilang kalau ada rapat paripurna dengan DPRD dan meminta supaya rawat jalan dan diberikan obat.

"Kemudian saya sebagai spesialis paru mengasih obat antibiotik double juga obat batuk," katanya.

Kemudian, hari Kamis dan Jumat libur, ia menghubungi via WhatsApp ke almarhum untuk menanyakan kondisi. Namun, almarhum tidak menjawab.

"Baru tadi pukul 08.30 WIB saya dihubungi kalau beliau mau opname di rumah sakit. Akhirnya jam 09.00 WIB kami jemput di rumah dinas menuju ke rumah sakit," katanya di Sidoarjo.

Dari situ, diduga beliau memang terindikasi positif terpapar COVID-19.

"Kemudian dokter anastesi, paru, dan jantung melakukan tindakan karena selama dua hari sudah tidak mau makan. Bahkan siang tadi beliau sempat turun ambil wudhu ingin Shalat Dhuhur dan sore tadi meninggalkan kita semua," katanya.

Plt Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin meninggal dunia sekitar pukul 15.30 WIB dan sebelumnya sempat dirawat di RSUD Kabupaten Sidoarjo.

Ucapan belasungkawa juga berseliweran di sejumlah grup WhatsApp dan juga sejumlah media sosial yang ada di Kabupaten Sidoarjo.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya