Pemkot Surabaya Bikin Tim Swab Hunter COVID-19, Apa Itu?

Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) pun membentuk tim swab hunter COVID-19 yang terdiri dari kecamatan, polsek dan koramil yang bersinergi.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Okt 2020, 14:00 WIB
Diterbitkan 01 Okt 2020, 14:00 WIB
(Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)
Pemkot Surabaya menyasar lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) yang ada di Surabaya, Jawa Timur untuk gelar tes COVID-19. (Foto: Dok Humas Pemkot Surabaya)

Liputan6.com, Jakarta - Pelanggar protokol kesehatan di Surabaya, Jawa Timur akan jalani tes usap COVID-19 jika terkena razia protokol kesehatan.

Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) pun membentuk tim swab hunter COVID-19 yang terdiri dari kecamatan, polsek dan koramil yang bersinergi menggelar razia protokol kesehatan di wilayahnya masing-masing.

"Jadi, mereka bersinergi menggelar razia protokol kesehatan di wilayahnya masing-masing. Apabila ditemukan warga yang melanggar, mereka langsung dikenakan sanksi dan langsung dibawa untuk menjalani tes usap pada saat yang bersamaan," tutur Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Linmas Kota Surabaya, Irvan Widyanto, seperti dikutip dari Antara, Kamis, (1/10/2020).

Dia menuturkan, tim ini berawal dari evaluasi yang digelar Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Risma) bersama para camat se-Surabaya. Saat itu, Risma ingin terus memasifkan swab untuk melakukan deteksi dini warga-warga yang terpapar COVID-19.

"Akhirnya, terbentuklah Tim Swab Hunter. Tim ini melakukan operasi Swab Hunter. Jika ditemukan ada yang melanggar langsung diswab," tutur dia.

 

 

**Ingat #PesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Tiga Kecamatan

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Tes cepat COVID-19 gratis di Jalan Genteng Besar, Surabaya, Jawa Timur. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Irvan mengatakan, pada saat razia pagi hingga siang hari, jika ditemukan ada pelanggar, langsung dibawa ke puskesmas di wilayah tersebut dan langsung swab di puskesmas.

Sedangkan saat razia pada malam hari, jika ditemukan pelanggar, mereka akan dibawa ke beberapa titik lokasi swab yang sudah ditentukan oleh Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Kesehatan.

"Jadi kalau betul-betul melanggar selain penyitaan KTP juga dikenakan sanksi lain dan langsung di swab. Hingga kemarin malam, sedikitnya ada tiga kecamatan yang telah melaksanakan giat swab hunter," ujar dia.

Tiga kecamatan itu adalah Kecamatan Tambak Sari, Kecamatan Sawahan, dan Kecamatan Rungkut. Operasi ini akan terus masif dilakukan oleh Kecamatan-kecamatan se-Kota Surabaya.

"Nanti semuanya akan menggelar operasi Swab Hunter ini," ujar dia.

Mantan Kasatpol PP Surabaya itu juga merinci operasi di Kecamatan Sawahan sudah dilakukan di Pasar Mbok Abang Banyuurip. Di tempat tersebut, ada dua pelanggar dan langsung dibawa ke Puskesmas Banyuurip.

Tim Swab Hunter juga sudah melakukan operasi di lokasi lain, termasuk di Pasar Blauran. "Ternyata ditemukan delapan pelanggar dan langsung dibawa ke Puskesmas Sawahan untuk swab test," ujar dia.

Upaya Memutus Mata Rantai Penularan COVID-19

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Pelaksanaan tes COVID-19 di Surabaya, Jawa Timur (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sedangkan Tim Swab Hunter Kecamatan Tambakasari sudah menggelar operasi di TL Tuwowo dan ada empat pelanggar yang langsung dibawa ke Puskesmas Rangkah.

Sementara tim dari Kecamatan Rungkut menggelar operasi di Jalan Merr dan ternyata sudah banyak yang patuh. Saat operasi di Merr itu, hanya ditemukan seorang pengendara yang tidak menggunakan masker, sehingga langsung dilakukan penyitaan KTP dan langsung dibawa ke Puskesmas Gunung Anyar untuk dites swab.

"Ini akan terus dilakukan oleh teman-teman kecamatan demi memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Ayo kita selalu disiplin menjaga protokol kesehatan dengan biasakan yang tidak biasa," ujar dia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya