Liputan6.com, Surabaya- Selama dua periode menjabat, Wali Kota Risma telah membangun jalan sepanjang 21 kilometer dengan dana 100 persen dari anggaran Pemkot Surabaya. Hal ini bisa terealisasi karena Pemkot Surabaya efektif dan efisien dalam menggunakan anggaran.
"Mengapa bisa seefektif itu? Karena kami menggunakan e-procurement dan e-budgeting. Itu kuncinya," ujarnya, seperti yang dikutip dari Antara, Jumat (2/10/2020).
Ia menyebutkan dua program yang telah dibuat adalah e-procurement dan e-budgeting kini digunakan secara nasional. E-procurement merupakan sistem pengadaan barang dan jasa yang memanfaatkan teknologi informasi, sedangkan e-budgeting adalah sistem penyusunan anggaran program kerja secara daring.
Advertisement
Baca Juga
Wali Kota Risma bercerita berbagai kritikan hingga ancaman pun sudah pernah dlalui pada saat pembuatan dua program tersebut. Bahkan juga sempat mengalami gejolak dan penolakan dari dalam tubuh Pemkot Surabaya. Meskipun demikian, ancaman itu tidak pernah menyurutkan semangatnya untuk terus berjuang memberikan pelayanan terbaik buat warga Surabaya.
Ia mengatakan jika tidak menggunakan program e-procurement, Pemkot Surabaya akan mengalami kesulitan untuk mempercepat pembangunan mengingat dana yang diberikan sangat terbatas. Meskipun dana yang didapat terbatas, Risma mengaku Surabaya bisa melakukan penghematan sekitar 20 sampai 25 persen melalui kompetisi yang ketat.
Hasil penghematan ini dimanfaatkan untuk membangun jalan dan saluran.
"Mungkin itu yang membuat pembangunan di Surabaya lebih cepat dibandingkan daerah-daerah lainnya," kata Wali Kota Risma.