Kawat Berduri Polisi Jadi Saksi Bisu Sunyinya Kawasan Grahadi dari Demonstran Tolak UU Cipta Kerja

Polrestabes Surabaya siapkan sebanyak 3.129 personel yang siaga sejak Selasa pagi untuk hadapi demo UU Cipta Kerja.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 13 Okt 2020, 20:12 WIB
Diterbitkan 13 Okt 2020, 20:11 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Polrestabes Surabaya sudah memasang kawat berduri di Kawasan Gedung Negara Grahadi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Gulungan kawat berduri polisi masih setia menemani pemiliknya maupun demonstran yang hendak menyuarakan penolakan terhadap Undang-Undang Cipta Kerja  (UU Cipta Kerja) di depan Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (13/10/2020).

Polrestabes Surabaya sudah memasang kawat berduri tersebut sejak pagi hingga petang, tetapi kawat tersebut hanya menjadi saksi bisu sunyinya kawasan Grahadi dari suara lantang para demonstran.

"Betul, seharian tadi batal ada demo di Surabaya," tutur Kasubag Humas Polrestabes Surabaya, AKP M Akhyar kepada Liputan6.com melalui pesan singkat.

Selain kawat berduri polisi, lanjut Akhyar, pihaknya telah menyiapkan sebanyak 3.129 personel yang siaga sejak Selasa pagi. Hal tersebut sebagai bentuk antisipasi ada untuk rasa besar-besaran pada 13, 20 dan 28 Oktober 2020.

"Polisi selalu siap membantu masyarakat menyampaikan pendapat di muka umum," ujar dia di Surabaya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Sempat Beredar Pesan Aksi Unjuk Rasa

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Polrestabes Surabaya sudah memasang kawat berduri di Kawasan Gedung Negara Grahadi (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Siang tadi sempat beredar di grup whatsapp mengenai aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja yang dilakukan oleh Bonek Pekerja (Working Class) se-Surabaya dan Aliansi Nasional Anti Komunis NKRI (ANAK NKRI) dan diikuti kurang lebih 100 orang di Gedung Negara Grahadi Surabaya. Namun, hingga artikel ini dibuat, tidak ada satu pun aksi unjuk rasa di Surabaya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya