Pemkot Surabaya Siapkan Mitigasi Bencana di 15 Kecamatan Rawan Banjir

Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, mitigasi ini untuk mengantisipasi bencana yang berdampak pada warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS).

oleh Liputan6.com diperbarui 05 Nov 2020, 14:25 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2020, 11:21 WIB
(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wakil Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya Irvan Widyanto. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot Surabaya) menyiapkan mitigasi bencana terutama di wilayah-wilayah yang rawan genangan aliran sungai.

Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana (BPB) dan Linmas Kota Surabaya sudah menggelar rapat koordinasi mitigasi bencana, khususnya di wilayah rawan genangan akibat aliran air sungai.

Rapat koordinasi yang digelar di kantor BPB Linmas itu menghadirkan 15 kecamatan yang merupakan daerah aliran sungai (DAS) Surabaya.

Kepala BPB Linmas Kota Surabaya Irvan Widyanto mengatakan, mitigasi ini untuk mengantisipasi bencana yang berdampak pada warga yang tinggal di daerah aliran sungai (DAS).

Oleh karena itu, kepada 15 kecamatan yang ikut dalam rapat koordinasi itu, ia meminta supaya memetakan risiko bencana di sekitar sungai di Surabaya.

"Misalnya, pemetaan bencana yang pernah terjadi seperti tanah atau plengsengan longsor, banjir, orang hanyut atau tenggelam," kata Irvan di ruang kerjanya, seperti dikutip dari laman Surabaya.go.id, Kamis (5/11/2020).

Adapun 15 Kecamatan yang diminta khusus untuk siaga itu adalah Kecamatan Karang Pilang, Kecamatan Jambangan, Kecamatan Wonokromo, Kecamatan Sukolilo, Kecamatan Pakal, dan Kecamatan Asemrowo.

Kemudian Kecamatan Bulak, Kecamatan Rungkut, Kecamatan Gunung Anyar, Kecamatan Genteng, Kecamatan Wiyung, Kecamatan Krembangan, Kecamatan Dukuh Pakis, Kecamatan Sukomanunggal, dan Kecamatan Tenggilis Mejoyo Surabaya.

Menurut Irvan, 15 kecamatan itu diminta aktif memeriksa ketinggian dan debit air sungai pada pintu air dan rumah pompa. Selain itu, kelurahan juga diminta mengaktifkan Kelurahan Siaga Bencana.

"Ibu wali kota meminta kelurahan melakukan sosialisasi dan patroli secara berkala, khususnya menjelang musim penghujan dan angin kencang," ujar dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

Risma Minta Perhatikan Lansia hingga Ibu Hamil

(Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bersama Kapolrestabes Surabaya Sandi Nugroho pantau banjir. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Selain itu, Irvan juga memastikan Wali Kota Risma juga meminta kecamatan dan kelurahan di sekitar DAS untuk memperhatikan kelompok rentan seperti penyandang disabilitas, lansia, ibu hamil, dan anak-anak agar mendapat pertolongan khusus saat terjadi bencana.

"Kecamatan dan kelurahan menyiapkan lokasi yang aman untuk tempat evakuasi sementara. Penyusunan SOP evakuasi di tingkat RT/RW sampai kecamatan harus dibuat," ujarnya.

Selain aparat kecamatan dan kelurahan, Dinas PU Bina Marga dan Pematusan juga diminta melakukan pengecekan rutin terhadap rumah pompa atau pompa-pompa air yang ada di Surabaya. Bahkan, ia juga meminta pompa-pompa yang sudah siap dioperasikan itu, dapat bekerja dengan baik, sehingga dapat mengatur debit air.

“Pokoknya nanti diusahakan dapat meminimalisir genangan di rumah-rumah warga. Jadi, ayo kita jaga wilayah kita masing-masing,” pungkasnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya