Material Vulkanik Gunung Semeru Terbawa Arus Hujan, Warga Diharap Waspada

Banjir lahar dingin ini adalah yang pertama, pasca terjadinya erupsi guguran awan panas yang melanda Gunung Semeru pada Selasa dini hari lalu.

oleh Liputan6.com diperbarui 03 Des 2020, 22:46 WIB
Diterbitkan 03 Des 2020, 22:46 WIB
Banner Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Dok. AP Photo)
Banner Infografis Ancaman dan Bahaya Letusan Gunung Semeru. (Dok. AP Photo)

Liputan6.com, Jakarta - Aliran air akibat hujan pascaletusan Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur membawa ribuan kubik material vulkanik. Untuk itu warga diimbau agar menjauhi lokasi meterial vulkanik yang dikhawatirkan menimbulkan korban jiwa.

Arus deras menyeret material vulkanik Gunung Semeru berupa banjir lahar dingin di Sungai Lengkong, Desa Supit Urang, Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang. Air hujan bercampur material vulkanik mengalir deras dari hulu ke hilir di sepanjang daerah aliran sungai.

“Untuk saat ini kami terus melakukan pemetaan daerah rawan bencana. Jika memang berbahaya maka akan segera melakukan evakuasi pada warga sekitar,” kata salah satu anggota Basarnas, Jefri, Kamis, 3 Desember 2020, dilansir dari Times Indonesia.

Banjir lahar dingin ini adalah dampak terjadinya hujan yang mengguyur deras di puncak Gunung Semeru. Banjir lahar dingin ini adalah yang pertama, pasca terjadinya erupsi guguran awan panas yang melanda Gunung Semeru pada Selasa dini hari lalu.

Meski debit air tidak terlalu besar, namun datangnya banjir lahar dingin ini sudah membuat warga sekitar ketakutan. Petugas dari BPBD Kabupaten Lumajang pun mengimbau agar warga tidak terlalu dekat dengan bantaran sungai karena sangat membahayakan.

Sampai Kamis pagi, Gunung Semeru masih berstatus waspada atau level dua. Secara visual puncak Gunung Semeru tertutup awan tebal. Namun berdasarkan pengamatan petugas pos pantau, guguran lava pijar terjadi sepanjang Rabu malam hingga Kamis pagi.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

 

 

Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya