Ketua Tim Sukses Machfud Arifin-Mujiaman, Gus Amik Meninggal Dunia

Bupati Magetan, Suprawoto menuturkan, mendiang Gus Amik adalah salah seorang tokoh di Magetan. Ia merasa kehilangan dengan meninggalnya sosok Ketua Yayasan PSM Takeran itu.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Des 2020, 10:21 WIB
Diterbitkan 14 Des 2020, 10:21 WIB
Ilustrasi duka cita
Ilustrasi duka cita

Liputan6.com, Jakarta - Kabar duka datang dari Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) Takeran Magetan. Ketua Yayasan PSM Takeran, H.Miratul Mukminin atau lebih dikenal Gus Amik meninggal dunia di Surabaya, Jawa Timur pada Minggu, 13 Desember 2020 sekitar pukul 19.30 WIB.

Beliau juga merupakan Ketua Tim Pemenangan Machfud Arifin-Mujiaman.”Mohon dimaafkan segaka kesalahan beliau (Gus Amik-red) baik yang disengaja maupun tidak disengaja,” ujar Sekretaris Yayasan PSM, Suparno, seperti dilansir dari Times Indonesia, ditulis Senin (14/12/2020).

Bupati Magetan, Suprawoto menuturkan, mendiang Gus Amik adalah salah seorang tokoh di Magetan. Ia merasa kehilangan dengan meninggalnya sosok Ketua Yayasan PSM Takeran itu.

“Kami atas nama pribadi dan Pemkab Magetan ikut belasungkawa atas meninggalnya almarhum. Semoga arwah beliau diterima di sisi-Nya dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan. Amin,” ujar Suprawoto.

 

Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Golkar Mengenang Sosok Gus Amik

Sementara itu, Ketua DPD Partai Golkar Surabaya Arif Fathoni menuturkan,  Gus Amik sosok yang baik. Ia juga turut mendoakan Gus Amik dan keluarga.

“Sugeng tindak Gus, saya percaya beliau orang baik. Kami mendoakan semoga beliau khusnul khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan,” kata dia, seperti dilansir dari Antara.

Arif Fathoni yang juga Direktur Advokasi Machfud-Mujiaman mengatakan, Gus Amik adalah ketua tim pemenangan yang mampu menjadi dirigen bagi keberagaman parpol pengusung yang terdiri dari delapan partai.

 Ia menambahkan, sosok Gus Amik juga komunikator yang baik antara pemuka agama di Surabaya dengan Cawali Machfud Arifin. Anggota DPRD Surabaya ini kemudian membuat untaian kata puisi untuk mengenang jasa Gus Amik selama Pilkada Surabaya 2020.

Berikut untaian kata puisi :  "Tidak mudah menjadi dirigen atas delapan jenis alat musik yang berbeda untuk menghasilkan alunan nada yang enak didengar oleh banyak telinga. Tidak gampang menjadi akuntan yang bertugas membaca ribuan dokumen keuangan yang menumpuk di meja kerja.

Bukan perkara mudah mengatur antara kebutuhan dengan permintaan yang berjubel di kepala. Namun, engkau mampu mengharmonikan segala perbedaan itu menjadi satu kekuatan yang tentu masih saja tidak sempurna, karena kesempurnaan hanyalah milik-Nya Semata.

Pembawaanmu yang selalu tersenyum di tengah tekanan yang meningkat, membuat kami semua tetap tegar di tengah suasana ketegangan. Jelang finish akhirnya Engkau tidak kuat menanggung virus baru didalam tubuhmu, hingga akhirnya Rumah sakit menjadi tempat menyandarkan segala kelelahan fisik dan psikis.

Sugeng tindak gus, saya percaya Engkau orang baik. Dirigen yang mampu menghasilkan alunan musik yang merdu meski dengan segala keterbatasan alat musik. Kami mendoakan agar Engkau Khusnul Khotimah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan Ketabahan.  #InMemorianGusAmik".


Sosok Gus Amik

Gus Amik meninggal dunia di RS Mitra Keluarga Darmo Satelit Kota Surabaya pada Minggu, 13 Desember 2020 sekitar pukul 19.30 WIB.

Gus Amik beberapa hari sebelum hari pemungutan suara 9 Desember telah dirawat di rumah sakit. Jenazah Gus Amik dimakamkan di komplek Pondok Pesantren Sabilil Muttaqien (PSM) Takeran, Magetan, Jatim.

Gus Amik juga aktif di dunia politik sejak menjadi anggota DPRD Jawa Timur dua periode dan kemudian sebagai Wakil Bupati Magetan. Pada pemilu 2019, Gus Amik juga didapuk sebagai salah satu koordinator Jaringan Kiai Santri Nasional (JKSN). Gerakan tersebut merupakan salah satu motor pemenangan pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya