Alasan Ratusan Kios dan Los di Pasar Caruban Baru Madiun Gulung Tikar

Ratusan kios dan los di Pasar Caruban Baru Madiun ditutup pedagang.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2021, 00:00 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2021, 00:00 WIB
Ilustrasi Stop Covid-19 di Madiun (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)
Ilustrasi Stop Covid-19 di Madiun (Liputan6.com/Arfandi Ibrahim)

Liputan6.com, Surabaya- Ratusan kios dan los di Pasar Caruban Baru Madiun ditutup pedagang. Pandemi Covid-19 membuat pedagang di Madiun mengalami kerugian karena penjualannya menurun.

Berdasarkan data Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun, ada 299 kios dan 363 los di Pasar Caruban Baru yang ditutup.

“Banyak warga Madiun enggan belanja ke pasar tradisional, omzet pedagang terus menurun, jadi akhirnya pilih tutup,” ujar Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kabupaten Madiun Raswiyanto, seperti yang dikutip dari Antara, Minggu (21/2/2021).

Ia menuturkan penurunan omzet yang signifikan tidak hanya dialami pedagang pakaian, melainkan juga pedagang yang menjual kebutuhan pokok sehari-hari.

Ia mengaku tidak dapat berbuat banyak karena keputusan penutupan kios itu juga untuk mengurangi biata operasional. Terlebih, pengurangan aktivitas di pasar tersebut juga bertujuan untuk mencegah penyebaran kasus Covid-19 di Kabupaten Madiun yang masih tinggi.

Di Kabupaten Madiun, kasus Covid-19 hingga Sabtu (20/2/2021) mencapai 1.527 orang. Sebanyak 1.351 orang di antaranya telah sembuh, 45 orang lainnya masih dalam perawatan, isolasi mandiri 19 orang, dan 112 orang meninggal dunia.

Saksikan video pilihan berikut ini:

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya